Polisi buat dua sketsa wajah penyerang Lapas Cebongan
Merdeka.com - Sepekan pasca penyerangan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, polisi mulai membuat sketsa wajah para pelaku. Gambaran itu diambil dari keterangan para saksi yang telah diperiksa.
"Sketsa dibuat oleh Reskrimum ada dua orang," kata Kabid Humas Polda Yogyakarta AKBP Anny Pudjiastuti dalam pesan singkat kepada wartawan, Senin (1/4).
Terpisah, Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar menambahkan pihaknya merasa kesulitan membuat sketsa waja para penyerang yang sebagian tak menutupi wajah mereka. Akibatnya, pembuatan sketsa tak kunjung rampung.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Masih diupayakan sketsa wajah belum jadi," kata Boy di Mabes Polri.
Boy menambahkan, hambatan dalam pembuatan sketsa adalah faktor psikologi para saksi. Dengan kondisi psikologis yang tak baik, keterangan saksi tak menghasilkan jawaban yang sempurna.
"Hasil belum sempurna berkait dengan kualitas keterangan dari saksi yang memberikan penjelasan. Bisa saja saksinya under pressure, jadi kesaksiannya tidak bagus," terang mantan kabid humas Polda Metro Jaya ini.
Sekadar diketahui, penyidikan kasus penembakan di Lapas Cebongan terus bergulir. Penyelidikan ini melibatkan banyak pihak mulai dari Polri, Kemenkumham, Komnas HAM dan yang teranyar tim 9 dari TNI AD. Pembentukan tim ini salah satu penyebabnya karena ada kemungkinan keterlibatan oknum TNI.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu yang menjadi hambatan adalah kasus ini sudah terjadi delapan tahun silam.
Baca SelengkapnyaKubu Pegi juga meminta alat bukti yang dimiliki Polda Jabar diuji di persidangan untuk memastikan penetapan tersangka sah atau tidak.
Baca SelengkapnyaSaksi ahli Polda Jabar kurang memberikan keterangan yang membuat jawaban tidak berkembang.
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim Polri Susno Duadji menjadi salah satu sosok yang paling lantang dalam menyoroti kasus Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor telah membentuk tim gabungan dengan Polsek Klapanunggal untuk melakukan pengembangan kasus penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaAda 63 adegan dilakukan dua anggota polisi dalam rekonstruksi tersebut.
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji blak-blakan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaVideo lucu anggota Sat Reskrim saat kesal hadapi tersangka kasus yang sedang diinterogasi.
Baca SelengkapnyaKeluarga terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon sebelumnya melaporkan seorang RT bernama Abdul Pasren terkait kesaksian bohong ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaKondusivitas pula menjadi salah satu hal yang membuat kasus pembunuhan Vina ditarik oleh Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah hampir lima bulan melakukan penyelidikan atas kasus dugaan pungli di Lapas Cebongan sebelum akhirnya menaikkan statusnya jadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca Selengkapnya