Polisi buru admin prostitusi online di Kalibata City
Merdeka.com - Pihak kepolisian masih memburu pelaku sekaligus gembong prostitusi online yang bermarkas di Kalibata City, Jakarta Selatan. Pelaku diduga menjadi koordinator dan admin di website esek-sek tersebut.
"Kita sedang memburu SK yang mengoperasikan website prostitusi online yang berlokasi di Apartemen Kalibata City itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto usai menghadiri acara seminar di Hotel Crown, Jakarta Selatan, Kamis (30/4).
Heru menjelaskan dalam menjaring hidung belang, SK meminta mereka registrasi terlebih dulu. Kemudian baru disambungkan kepada PSK yang bekerja untuknya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pembunuhan PSK online? Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto menjelaskan dalam kurun waktu tiga jam setelah kejadian, pelaku berinisial C (30) ditangkap karena terbukti menganiaya korban A (21) hingga meninggal dunia.'Kami mendapatkan laporan terkait penemuan jasad korban pada pukul 15.30 WIB, Kamis kemarin. Tiga jam berselang pelaku yakni C berhasil kami tangkap,' kata Kapolres di Cirebon, dilansir Antara, Jumat (10/5).
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
"Tugas SK diduga melakukan verifikasi terhadap para pelanggan yang pesan," jelasnya
Heru menambahkan diburunya pelaku SK berawal dari penangkapan FMH alias Ical. Nama SK berada di HP milik FMH.
"Nanti setelah tertangkap kita dalami apa peran SK sebenarnya," tutupnya.
Petugas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengungkap praktik prostitusi 'online' atau daring yang menawarkan anak di bawah usia di Apartemen Kalibata Jakarta Selatan. Sebanyak enam pekerja seks dan seorang pria yang diduga menjadi mucikari ditangkap polisi.
"Praktik prostitusi itu sudah berjalan enam bulan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto di Jakarta, Sabtu (25/4).
Penggerebekan ini berlangsung di dua unit tower Apartemen Kalibata, antara lain Nomor 05CT Tower Jasmine dan Nomor 08AU Tower Herbras. Penggeledahan ini berlangsung Jumat (24/4) malam.
Petugas juga menyita barang bukti berupa satu unit telepon selular, dua kartu akses apartemen, satu buah alat kontrasepsi, uang tunai Rp 600.000, satu buah Kartu Tanda Penduduk (KTP) FMH dan satu kunci kamar.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaBak Don Juan, MM dengan lihai menipu para wanita maalm pekerja seks komersial
Baca SelengkapnyaTerduga yang ditangkap ini adalah pelaku judol yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Baca SelengkapnyaSK diduga telah membuat dan mengelola puluhan situs judi daring sejak tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPenangkapan ini berawal dari patroli siber yang digelar oleh jajaran Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaBandar itu berinisial HE yang mengelola salah satu website judi online Keris123.
Baca SelengkapnyaAIF menawarkan seorang mahasiswa yang juga sebagai selebgram di Kota Makassar inisial EDA.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan oleh jajaran Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Kamis (3/10).
Baca SelengkapnyaPemilik situs judi wajib menyetorkan uang Rp23-24 juta per web tiap bulan agar lolos dari proses blokir.
Baca SelengkapnyaPolisi mendapatkan laporan telah ada tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dialami korban siswi SMPN 101, inisial SA
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan, ada dua ibu-ibu yang menjadi target iming-iming dari 'Icha Shakila' tersebut.
Baca Selengkapnya