Polisi Buru Komplotan Dokter Abal-Abal Suntik Filler Ilegal ke Payudara
Merdeka.com - Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat memburu seseorang yang diduga turut terlibat dalam praktik suntik filler ilegal.
Polisi menyebut, seorang yang berinisial LC diduga mengaku sebagai dokter mengajarkan SR melakukan penyuntikan Filler.
"Kita sedang kejar supaya kita bisa dapat informasi dari yang bersangkutan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Ady Wibowo di Polda Metro Jaya, Kamis (8/4).
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa saja jenis penipuan yang dilakukan? Dalam makalah penelitian ini, peneliti mengkaji berbagai jenis penipuan, termasuk transfer bank, pencurian kartu hadiah, transfer kripto, serta pencurian kredensial akun media sosial atau Gmail.
Ady menerangkan, LC membuka les privat tata cara menyuntikan filler di sebuah hotel kawasan Tamansari. Ady menyebut SR belajar sangat kilat.
"Dia (SR) kenal dengan salah satu menurut dia adalah seorang dokter dengan inisial LC. Di situ dia dengan LC diberikan les privat cuman sehari dan diberikan ijazah oleh saudara LC," ujar dia.
Ady mengatakan, LC mendapatkan ijazah sebagai bukti telah lulus mengikuti pelatihan berupa suntik filler. Ady menyampaikan, LC memanfaatkan ijazah untuk memperdaya konsumennya.
"Dengan ijazah itu yang digunakan tersangka LC ini untuk mengelabui para korbannya bahwa yang bersangkutan memiliki sertifikasi terkait filler payudara itu," ucap dia.
Selain mengejar terduga pelaku lain, Ady menyampaikan, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat turut mendata jumlah wanita yang menjadi korban akibat ulah SR. Sejauh, ini tercatat ada dua orang yang telah melapor.
"Kalau dari pengakuannya tersangka ada 15 yang dia lakukan penyuntikan tapi sejauh ini baru dua yang melapor. Yang 13 kami sedang cari informasi," katanya.
Sebelumnya, seorang wanita berinisial SR ditangkap aparat Polres Metro Jakarta Barat atas tuduhan membuka praktik suntik filler ilegal. Pelaku tak memiliki kompeten pada bidang tersebut.
Selain itu, suntik filler atau cairan yang dimasukkan ke dalam bagian tubuh tertentu dipastikan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo menyebut, SR mulanya reseller atau penjual ulang cairan silikon. SR membeli secara online dengan harga Rp 3,5 juta per liter atau 1000 cc, kemudian dijual kembali dengan harga Rp 4,5 juta. Aktivitas itu dilakoni sejak September 2020.
"Tersangka SR melakukan pembelian produk berupa cairan silikon tanpa merek secara online. Produk itu yang digunakan untuk melakukan filler payudara maupun di bagian bokong," ujar Ady di Polres Metro Jakarta Barat, Selasa (6/4).
Ady menyampaikan SR beralih berprofesi setelah mengenal seseorang berinisial LC pada 10 Oktober 2020. SR tak lagi menjual bahan baku suntik filler, namun justru membuka praktik. Menurut Ady, LC yang mengajarkan dan menerbitkan sertifikat untuk SR.
Polisi saat ini masih memburu LC. Berdasarkan keterangan SR, dia mengaku sebagai dokter.
"LC membuka pelatihan tentang filler payudara secara singkat kepada SR dan diberikan sertifikat. Nah sertifikat inilah yang menurut hasil penyelidikan kami itu digunakan untuk bisa membuat korban percaya terkait praktik yang dilakukan oleh tersangka SR," ujar dia.
Ady menerangkan, SR mempromosikan suntik filler melalui akun media sosial Instagram, Beuaty Sexi Store. SR memasang tarif Rp 5 juta untuk filler sebanyak 500 cc dan Rp 3 juta untuk ukuran 250 cc.
"Yang bersangkutan juga dalam akun instagram Beauty Sexi Store memasang iklan dan menawarkan melakukan filler payudara," ujar Ady.
Ady menyebut, SR telah menyuntikkan filler ke tubuh 15 orang wanita. Dua di antaranya adalah CT dan WT. Saat itu, SR melakukan penyuntikan filler payudara di sebuah hotel di kawasan Tamansari, Jakarta Barat.
"CT dan WT menghubungi tersangka untuk meminta agar dilakukan filler. Perlu saya sampai ke rekan-rekan bahwa tersangka tidak memiliki tempat praktik khusus, dia home service bisa dipanggil. Akhirnya disepakati di sebuah hotel," ujar dia.
Ady menerangkan, kedua korban merasa tidak nyaman setelah disuntik filler. Bagian tubuh yang disuntik mengalami infeksi. Sehingga mengadukan ke Polres Metro Jakarta Barat.
"Korban jadi demam. Badannya tidak enak dan bekas suntikan tersebut mengeluarkan cairan nanah," ujar dia.
SR diringkus di kediamannya di Pondok Pucung, Tangerang Selatan. Dalam kasus ini, Polres Metro Jakarta Barat juga menangkap penyedia cairan suntik filler berinisial MP di daerah Batam.
"Di mana yang bersangkutan adalah orang yang selalu dihubungi SR untuk menjual cairan tersebut," ujar dia.
Kepolisian menyita sebanyak 298 botol cairan filler. Berdasarkan hasil pengecekan laboratorium, diketahui bahan baku yang digunakan adalah cairan silikon industri.
"Ada beberapa jenis silikon, tapi yang ada di depan kita ini adalah silikon industri yang tidak digunakan atau tidak diperbolehkan untuk digunakan dalam kesehatan atau kecantikan," katanya.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dokter gadungan ini mengaku belajar sendiri cara melakukan prosedur pembesaran penis dan dimulai sejak masih remaja.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap Ria Agustina sebagai pemilik Ria Beauty akibat praktik kecantikan ilegal di kawasan Kuningan
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini terkuak kasus pelatihan salon abal-abal di Banten.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Yogyakarta Tewas usai Suntik Filler Payudara, Diduga jadi Korban Malapraktik
Baca SelengkapnyaHal itu terungkap setelah pemiliknya, Ria Agustina dan karyawannya inisial DNJ (58) ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya1 Desember 2024, terduga pelaku membuka layanan di Jakarta atau tepatnya di Hotel Summerset di kamar 2028
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Kota Depok mengungkap sejumlah fakta terkait WSJ Clinic yang terletak di Jalan Ridwan Rais, Depok.
Baca SelengkapnyaDokter gadungan bernama Ingwy Tirto Banyu alias Sunaryanto (39) sudah cukup banyak menangani pasien sejak buka praktik lima tahun silam .
Baca SelengkapnyaMary menyebut izin operasional WSJ Clinic adalah Klinik Pratama.
Baca SelengkapnyaRia Agustina, seorang sarjana perikanan, mengambil langkah berani dengan membuka klinik kecantikan ilegal.
Baca SelengkapnyaTwedi mengatakan, dokter gadungan itu menggunakan Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) palsu.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan proses ekshumasi turut melibatkan sebanyak 20 anggota polisi yang nantinya akan mengambil jasad Ella untuk kepentingan autopsi ulang.
Baca Selengkapnya