Polisi buru komplotan penipu peternak sapi yang ngaku sebagai Anggota KPK
Merdeka.com - Polisi mengamankan Risdiyanto (40) warga Kulonprogo yang melakukan penipuan terhadap kelompok peternak sapi di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Risdiyanto yang mengaku sebagai anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat beraksi, sukses menipu dengan nilai kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Kapolres Bantul, AKBP Sahat M Hasibuan mengatakan saat beraksi, pelaku membawa sejumlah atribut berlogo KPK untuk memuluskan aksinya. Sejumlah atribut milik pelaku pun kemudian disita oleh pihak kepolisian. Di antaranya adalah beberapa kartu identitas anggota berlogo KPK, Surat Keputusan (SK) pengangkatan, lencana KPK, sejumlah pin, serta sejumlah ponsel.
Tak hanya membawa atribut palsu berlogo KPK, pelaku juga diduga mencatut nama Mendagri, Tjahjo Kumolo dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Wibisana. Pencatutan nama ini dilihat dari Surat keputusan Mendagri yang dimiliki oleh pelaku. Dalam surat yang ditandatangani Kepala BKN pada 1 Juli 2018 itu disebutkan nama pelaku sebagai anggota KPK.
-
Bagaimana KPK menyita barang Hasto? Penyitaan itu dilakukan oleh salah seorang penyidik bernama Rossa Purbo Bekti. Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Apa yang disita KPK di rumah kader PDIP? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Kenapa KPK menyita aset Rafael Alun? Penyitaan terhadap aset-aset bernilai ekonomis yang berasal dari hasil tindak pidana korupsi juga dilakukan dalam rangka memberikan efek jera kepada para pelaku tindak pidana korupsi.
Sahat menerangkan saat diperiksa, pelaku tetap ngotot jika dirinya merupakan anggota KPK resmi. Bahkan pelaku pun mengaku jika dirinya benar ditunjuk langsung oleh KPK di Jakarta untuk menjadi anggota bidang penindakan.
"Kita tanya tetep (mengaku) anggota KPK posisi penindak. Kita dalami, id card kita koordinasi ini kemungkinan palsu. Saya sudah koordinasi Dirreskrimsus karena beliau pernah bertugas di KPK," ujar Sahat di Mapolres Bantul, Rabu (15/8).
Sahat menyebut pihaknya masih memburu rekan pelaku lainnya yang diduga ikut terlibat melakukan penipuan dengan modus menjadi anggota KPK palsu. Sebab berdasarkan informasi awal saat menipu peternak sapi di daerah Sedayu, pelaku datang bersama seorang rekannya.
"Kita sedang mencari otaknya ini siapa. Akan kita cek. Tapi yang jelas waktu (menipu) di Sedayu, ada dua orang yang mengaku anggota KPK. Masih kita selidiki motifnya. Pelaku ini datang ke kelompok ternak mengaku sebagai anggota KPK dengan mengecek bantuan hibah dana-dana pemerintah dan mengambil kesempatan," urai Sahat.
Sahat menambahkan pelaku telah menipu kelompok peternak sapi di Sedayu dengan nilai kerugian lebih kurang Rp 37,5 juta. Pelaku, juga sempat hampir menipu warga Kecamatan Bambanglipuro sebelum akhirnya diserahkan ke kantor polisi pada 13 Agustus lalu. Di Bambanglipuro, pelaku sempat hendak meminta uang Rp30 juta tetapi belum diserahkan.
"Tidak menutup kemungkinan masih ada korban yang lain. Pelaku kita jerat dengan pasal 378 tentang penipuan. Pelaku juga terancam pasal 266 tentang pemalsuan identitas," ujar Sahat.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu orang yang mengaku sebagai anggota KPK palsu berisial YS.
Baca SelengkapnyaKPK pada Jumat, 13 Oktober 2023, resmi menahan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan enam orang terkait aksi penipuan KPK gadungan di Pemkab Bogor.
Baca SelengkapnyaDalam kasus dugaan korupsi ini, KPK mencegah Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan salah seorang pria inisial YS yang pegawai antirasuah yang memeras salah seorang pegawai Pemkab Bogor.
Baca SelengkapnyaTersangka HBR (49) merupakan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Wonogiri Kota.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaHaris memastikan informasi keterlibatan keluarga SYL diperkuat dengan keterangan beberapa saksi yang sudah diperiksa dalam persidangan etik.
Baca SelengkapnyaTim penyidik lembaga antirasuah terus mengembangkan kasus dugaan korupsi di Kementan.
Baca SelengkapnyaKPK menemukan 12 pucuk senjata api dari rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai Pemkab Bogor yang diperas oleh pegawai KPK gadungan inisial YS.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyita sejumlah barang bukti kasus dugaan pemerasan atau penerimaan gratifikasi pimpinan KPK dalam penanganan dugaan korupsi di Kementan.
Baca Selengkapnya