Polisi Buru Pelaku Penyekapan Kapolsek dan 7 Anggota Polsek Pelapat Jambi
Merdeka.com - Polisi masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku penganiayaan Kapolsek Pelapat AKP Suhendri dan penyekapan 7 anggota di Kabupaten Bungo, Jambi. Kapolsek diketahui mengalami luka tusuk. Kejadian itu buntut dari razia tambang ilegal. Warga tak terima dengan razia itu.
"Tim masih melakukan pencarian terhadap para pelaku dan mengimbau lewat aparatur desa agar menyerahkan diri," tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/5).
Menurut Ramadhan, tim gabungan telah membebaskan para sandera dan memberikan penanganan medis terhadap Kapolsek yang mengalami penusukkan di bagian bokong.
-
Apa yang dilakukan polisi setelah disekap? 'Korban beralasan akan menjual mobil miliknya sehingga para tersangka melepaskan korban dari ikatan dan membiarkannya pulang untuk menjual mobilnya,' kata Mikael.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
-
Siapa yang direhabilitasi? Jadi proses asesmen, dan juga rekomendasi asesmen ini tidak datang dari penyidik Polres Metro Jakarta Barat. Tetapi berdasarkan dari rekomendasi asesmen terpadu BNNP DKI Jakarta,' kata Syahduddi saat jumpa pers, Selasa (25/6/2024).
"15 Personel tiba di lokasi penyanderaan dan menemukan 2 kendaraan yang digunakan personel dengan kondisi kaca pecah karena diamuk masa. Saat ini kondisi seluruhnya dalam keadaan sehat. Kondisi Kapolsek yang mengalami luka tusuk di bagian bokong sudah menjalani perawatan dan melaksanakan aktivitas kembali," jelas dia.
Kapolsek Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo, Jambi, AKP Suhendri mengalami penganiayaan sehingga menyebabkan luka tusuk pada bagian bokong. Peristiwa itu terjadi saat Kapolsek memimpin razia penertiban penambangan emas tanpa izin (PETI). Bahkan, dalam penertiban tambang ilegal itu, 7 orang anggota polisi ditawan oleh massa yang jumlahnya mencapai ratusan.
Paur Humas Polres Bungo IPTU M Nur saat dihubungi dari Jambi, membenarkan Kapolsek Pelepat mengalami luka tusukan pada bagian bokong. Dalam luka tusukan itu terpaksa dijahit dengan 4 jahitan medis.
"Kondisinya sekarang sehat, dan dalam pemulihan," kata M Nur kepada Liputan6.com, Senin malam 11 Mei 2020.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan, lokasi penertiban penambangan emas ilegal itu berada di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Jambi. Peristiwa penganiayaan Kapolsek dan penyanderaan anggota polisi itu terjadi pada Minggu 10 Mei 2020 malam.
Setelah mendapatkan informasi adanya aksi penganiayaan dan penyanderaan personel gabungan Polres Bungo dan Polsek Pelepat oleh massa, kemudian Kapolres Bungo AKBP Tri Saksono Puspo Aji langsung turun memimpin evakuasi pada Senin dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Saat pasukan tiba di lokasi penyanderaan, anggota polisi menemukan dua unit kendaraan yang digunakan razia oleh tim personel gabungan Polres Bungo dan Polsek Pelepat dalam keadaan rusak akibat diamuk massa. Anggota di lokasi telah berhasil membebaskan seluruh anggota polisi yang disandera, dan tidak ada korban dalam pembebasan tersebut.
"Kondisi Kapolsek Pelepat sudah sehat, untuk pelakunya masih diidentifikasi, pelakunya mencapai ratusan massa," ujar Kuswahyudi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain Kapolsek Pelepat AKP Suhendri yang mengalami luka tusukan. Dalam penertiban itu, terdapat 7 orang anggota polisi yang disandra, termasuk Kanit Tipidter Polsek Pelepat.
Kronologi
Aksi penusukkan dan penyekapan kepada anggota polisi itu terjadi pada Minggu malam (10/5/2020). Saat itu, setelah tim merazia lokasi tambang ilegal, anggota polisi kemudian diadang oleh ratusan warga Desa Belukar Panjang. Massa yang jumlahnya ratusan itu kemudian melakukan perlawanan hingga berujung pada penusukkan dan penyanderaan anggota polisi.
Kemudian pada proses negosiasi dan pembebasan itu, tim langsung turun ke lokasi terdiri atas personil Polres Bungo dan Polsek jajaran, Lidik Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jambi, dibantu personel dari Kodim Muaro Bungo. Pasukan bergerak menuju Desa Belukar Panjang tempat di lokasi penyanderaan.
Namun, saat tim pembebasan sandera tiba di lokasi, massa atau warga tidak lagi berkumpul di lokasi tersebut dan hanya terdapat beberapa tokoh masyarakat yang masih di lokasi. Anggota polisi langsung bernegosiasi dengan tokoh masyarakat setempat.
"Setelah bernegosiasi di lokasi kondisi personel tim gabungan Polres Bungo dan Polsek Pelepat yang sempat disekap seluruhnya dalam keadaan sehat dan selamat," kata Kuswahyudi Tresnadi lewat keterangan tertulisnya itu.
Kepolisian Jambi menyatakan segera bertindak tegas terhadap para pelaku tindak pidana minerba seperti maraknya aksi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang berbuntut aksi kekerasan dan penyandraan terhadap anggota polisi yang melakukan penertiban saat itu.
"Kita tindak tegas seluruh pelaku PETI yang ada di sana, kasusnya akan segera diselidiki, pasca aksi pembebasan sejumlah personil kepolisian yang sempat disandra dilokasi tersebut dan situasi disana saat ini sudah kondusif," kata Kuswahyudi Tresnadi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota itu sempat mengamankan satu orang berandalan bermotor yang saat ini telah diamankan di Polresta Jambi.
Baca SelengkapnyaSaat ini Anggota Polri sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAkibat insiden itu, korban pun kehilangan jarinya akibat sabetan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua menegaskan, Kapolsek lalai bertugas langsung dicopot
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca Selengkapnya