Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi buru pembantai penyu hijau di Berau Kaltim

Polisi buru pembantai penyu hijau di Berau Kaltim Penyu Ridley. ©2016 REUTERS/Mike Blake

Merdeka.com - Kepolisian bergerak cepat mengusut kasus diduga membunuh satwa langka penyu hijau (Chelonia Mydas) di Pulau Derawan, kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Keterangan berbagai pihak terus dikumpulkan, sebagai bahan awal penyelidikan.

"Sudah perintahkan ke Polsek Tanjung Batu (membawahi Pos Polisi Pulau Derawan) untuk menyelidiki ini. Sementara belum ada laporan saya terima," kata Kapolres Berau AKBP Anggie Yulianto Putro kepada merdeka.com, Jumat (1/4).

Anggie menerangkan, temuan instansi di lingkungan Pemkab Berau itu dan juga sebagaimana disampaikan pegiat satwa dari Protection Forest & Fauna (ProFauna), meski belum dilaporkan resmi ke Kepolisian, namun pemberitaan media menjadi referensi untuk melakukan penyelidikan.

"Ya saya sudah baca info itu (melalui media). Belum ada laporan ke kita. Cuman kita coba proaktif, mencari tahu siapa oknum yang melakukan itu, benar tidaknya temuan dugaan (pembunuhan satwa penyu hijau) itu," ujar Anggie.

Anggie meminta berbagai pihak, untuk memaksimalkan koordinasi dengan kepolisian, untuk bisa segera mengungkap pelaku pembunuhan satwa itu.

"Di samping itu juga, perlu terus ditingkatkan upaya pembinaan, penyadaran warga, tentang perlindungan terhadap satwa, sebagaimana diatur dalam perundang-undangan," terangnya.

Sementara, Bupati Berau Muharram ikut merespons dugaan pembunuhan satwa penyu hijau di wilayah yang dipimpinnya. Dalam pertemuan Forum Koordinasi Konservasi Keanekaragaman Hayati Perairan (FKKKHP) akhir Maret 2016 kemarin, di Tanjung Redeb, Berau, Muharram meminta semua pihak bekerja keras menjaga pelestarian keanekaragaman hayati.

"Kami meminta ProFauna melakukan pemetaan tempat terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan penyu yang ada di Berau," kata Muharram, sebagaimana dilansir ProFauna Borneo area konservasi penyu Berau.

Diketahui, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Berau menemukan delapan telur penyu dan juga gumpalan darah, sepasang sandal dan juga pisau dapur,di kawasan pantai pulau Derawan, 29 Maret 2016. Sehari kemudian temuan itu dikoordinasikan ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Berau, serta ProFauna Borneo.

Pegiat satwa ProFauna dan juga kelompok pemuda bahari Berau, menyisir pantai Pulau Derawan, menemukan ceceran telur penyu lainnya di pinggir pantai. Temuan itu menguatkan dugaan, penyu dan telurnya, masih saja menjadi buruan masyarakat, meski Berau masuk urutan ke delapan dunia habitat penting penyu di dunia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP