Polisi buru pembuang jenazah bayi berselimut jaket di sungai Tarakan
Merdeka.com - Polisi masih mengejar orangtua pembuang janin bayi yang ditemukan di aliran sungai di Juata Kerikil, Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (2/12). Hasil visum diketahui bayi itu berjenis kelamin perempuan.
Bayi perempuan itu pertama kali ditemukan oleh siswa saat pulang dari sekolah menuju rumahnya. Awalnya, siswa itu bermaksud mengambil jaket yang tercecer di bibir sungai. Dia kaget di dalam jaket terlihat sosok bayi mungil yang diperkirakan lahir prematur.
"Iya mas, pertama mau ambil jaket. Yang menemukan anak SMP waktu pulang. Ternyata isinya bayi, " kata warga Tarakan, Fadlan (40), kepada merdeka.com, Senin (4/12).
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Mengapa arkeolog menemukan kerangka bayi di dekat perapian? 'Sebenarnya kami sudah menduga-duga adanya kuburan ini karena kami menemukan sisa-sisa perapian di sisi timur. Itu sudah menjadi aturan dalam arkeologi. Dari Zaman Batu hingga akhir zaman, jika menemukan perapian dugaan akan adanya kuburan bayi atau anak di dalam atau di luar rumah semakin meningkat. Saat kami sudah menduga-duga, kami menemukan kuburan itu,' Katanya.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
Jenazah bayi yang diperkirakan kurang dari 9 bulan itu langsung dibawa ke RSUD Tarakan. Polisi pun bergegas melakukan penyelidikan.
Di RSUD Tarakan, kepolisian berencana melakukan autopsi, untuk mengetahui penyebab kematian bayi malang itu. Polisi enggan menduga-duga penyebab kematian bayi itu sebelum mengetahui hasil autopsi.
Siswa penemu bayi itu pun sudah dimintai keterangan tim Reskrim Polres Tarakan. Termasuk warga sekitar lokasi sungai. Ini dilakukan untuk memperkuat penyelidikan.
"Bayi sudah kita pastikan berjenis kelamin perempuan. Mudah-mudahan dengan hasil autopsi nanti bisa memperjelas perkaranya. Untuk barang bukti jaket (yang digunakan untuk membungkus jasad janin bayi), sudah kita amankan," kata Paur Subbag Humas Polres Tarakan Ipda Deny Mardianto dikonfirmasi terpisah.
"Beberapa orang kita minta keterangan, termasuk penemu jasad bayi itu, dan juga masyarakat sekitar ya. Karena tidak menutup kemungkinan mereka melihat ada orang tak dikenal, yang mencurigakan ada di pinggir sungai," kata Deny.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaTiba-tiba dia menemukan kotak kardus yang dikiranya berisi sepatu.
Baca SelengkapnyaDiduga bayi tersebut hasil dari hubungan terlarang dan sengaja dibuang.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca Selengkapnya