Polisi buru pemimpin padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda
Merdeka.com - Pemimpin Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng (YPDK) Majelis Ta'lim Daarul Ukhuwah Sumaryono menghilang dari padepokannya di Jalan Ir Sutami, Karang Asam Ulu, kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur. Kini keberadaan dia tengah diselidiki kepolisian.
Pencarian Sumaryono, yang bergelar Sultan Agung dari Dimas Kanjeng sejak November 2015 lalu, bukan tanpa alasan. Pasalnya, padepokan itu dilaporkan pengikutnya, Sabtu (8/10) lalu, ke Polresta Samarinda. Pelapor mengaku uang tunai yang dia setorkan Rp 23,5 tidak kunjung tergandakan seperti yang dijanjikan.
"Iya, kita sedang selidiki keberadaannya Sultan Agung," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono, kepada merdeka.com, Senin (10/10) sore.
-
Siapa Ketua DPRD Rembang yang sedang 'menghilang'? Sudah sebulan berlalu, Ketua DPRD Rembang Supadi tidak bisa dikontak. Handphonenya terakhir kali aktif pada 9 Juni 2024 lalu. Maka tak heran jika statusnya saat ini dinyatakan 'hilang'.
-
Dimana Diponegoro ditangkap? Raden Saleh meminta izin pemerintah Belanda untuk melakukan penelitian ke Magelang. Tempat penangkapan Diponegoro di kediaman Residen Kedu.
-
Kenapa Djatikusumo pulang ke Indonesia? Wafatnya sang ayah pada 20 Februari 1939, serta meletusnya Perang Dunia II, membuat Djatikusumo pulang ke Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Kapan Kapolda Jateng berkunjung ke Sukolilo? Arahan itu disampaikan Luthfi saat menyambangi Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Kamis (20/6).
-
Siapa yang menghilang di Desa Pajajar? Berdasarkan cerita turun-temurun, Prabu Siliwangi dikabarkan menghilang di sini saat melakukan pertapaan.
Informasi yang didapat, Sumaryono berangkat ke Jawa Timur, pascapenangkapan Dimas Kanjeng. Terlebih lagi, pascapelaporan pengikutnya ke kepolisian, Sumaryono belum menampakkan diri di padepokannya. Dia sempat dikabarkan akan pulang ke padepokan, pada Jumat (7/10) lalu.
"Waktu ditutup padepokan itu sementara waktu oleh Pemkot dan jajaran tanggal 6 Oktober 2016 lalu, pemimpin padepokan (Sumaryono) sebelumnya sudah berangkat ke Jawa. Jadi kita masih lakuan lidik keberadaannya," ujar Sudarsono.
"Laporan korban yang melapor ke kita, terkait dugaan pidana penipuan pasal 378 KUHP. Kita sidik lebih jauh terkait keterangan korban ya. Kita juga terus terbuka untuk korban lainnya yang melapor," ungkap Sudarsono.
"Kalau saat melapor, korban sudah menyerahkan sejumlah uang dengan janji digandakan. Untuk itu, kita lidik keberadaannya, kita mau minta keterangan dia," tambahnya.
Sementara di padepokan, Sumaryono juga tidak terlihat. Dua hari terakhir, cuma terlihat satu dua orang yang bertugas sebagai penjaga padepokan. Sementara anak dan istri Sumaryono, baru-baru ini terlihat, namun tidak tinggal padepokan, melainkan tinggal di rumah orangtua Sumaryono.
"Kalau Pak Sumaryono masih di Jawa. Istri dan anaknya, di rumah orangtua Pak Sumaryono tidak jauh dari padepokan," kata Suyamto, tetangga seberang padepokan di RT 22 kepada merdeka.com.
Diterangkan Suyamto, warga setempat tetap berjaga-jaga, mengingat tiap Selasa malam Rabu, padepokan menggelar pengajian. Padahal, padepokan ditutup sementara oleh Pemkot Samarinda.
"Kalau karton pemberitahuan padepokan ditutup masih ada terpasang. Cuma mungkin belum banyak yang tahu ya. Jadi, warga yang akan memberitahunya kalay padepokan ditutup sementara. Kalau warga sih maunya ditutup selamanya, bukan sementara," ujar Suyamto.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Listyo menyebut, penyidik masih mencari informasi dengan menelusuri titik-titik yang diduga jadi tempat persembunyian Dito Mahendra.
Baca SelengkapnyaSaat dicecar awak media, Panji Gumilang tak mengeluarkan sepatah kata pun. Dia hanya mengangkat jempolnya saja. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaPanji hadir dikawal ajudan dan kuasa hukum. Menggunakan kemeja biru dan peci berwarna hitam, dia sempat mengacungkan jempol.
Baca SelengkapnyaKajari Jaksel mengatakan Dito Mahendra masih ditahan di Rutan Salemba
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, kembali didatangi demonstran pada Kamis 6 Juli sore. Ratusan polisi disiagakan.
Baca Selengkapnya