Polisi Buru Pengeroyok Anggota Marinir di Sidoarjo
Merdeka.com - Polisi sudah menangkap 4 dari belasan pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI AL, Pratu Marinir Jehezkial Yusuf Sakan (28), di Sidoarjo. Sisanya masih diburu.
Kabagpen Kodiklatal Letkol Laut (KH) Agus Setiawan dalam rilis tertulisnya menyatakan, Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklatal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat menyesalkan terjadinya penganiayaan itu.
Saat kejadian , Jehezkial disebutkan sedang melintas di tempat kejadian dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat dengan tujuan untuk mengambil pakaian untuk ibadah ke gereja. Dia diteriaki maling oleh orang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Jupiter.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Yang bersangkutan ditendang terjatuh kemudian dikeroyok sehingga mengakibatkan tidak sadarkan diri. Yang bersangkutan kemudian diamankan oleh pengelola taksi online dan dibawa menuju RS Bhayangkara, Surabaya," tulisnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, akibat kejadian tersebut korban mengalami luka robek dan lebam di bagian wajah dan lecet di bagian kaki sebelah kiri. Selain itu, uang sebesar Rp200.000 dan tiga kartu ATM (2 BNI dan 1 Mandiri) diambil pelaku.
Secara umum Jehezkial dalam kondisi sehat dan stabil. Foto rontgen kepala juga menunjukkan keadaannya baik.
Dankodiklatal meminta agar pihak yang berwenang dalam hal ini Polresta Sidoarjo segera mengusut tuntas peristiwa ini. Dia meminta agar semua pelaku penganiayaan terhadap Jehezkial segera ditangkap dan diberi hukuman yang seberat-beratnya agar bisa memberikan efek jera.
"Penegakan hukum ini penting agar terciptanya rasa aman bagi masyarakat, khususnya para pengguna jasa transportasi angkutan umum di Terminal Bungur Asih. Kami percaya bahwa pihak Kepolisian profesional dan dapat segera menyelesaikan tindak pidana ini agar tidak terulang di masa depan," tambahnya.
Sebelumnya, Jehezkial ditemukan warga terkapar penuh luka di pintu keluar Terminal Bus Purabaya, Bungurasih, Medaeng, Waru, Sidoarjo, Minggu (23/5) dini hari. Dia dikeroyok sejumlah orang yang diduga preman.
Salah seorang saksi, Willy Irawan, mengatakan, awalnya dia mendengar orang berteriak maling. "Sekitar jam 03.00 WIB dini hari, terdengar gaduh orang teriak 'maling.. maling', semakin lama teriakan semakin terdengar," katanya, Senin (24/4).
Saat mendatangi lokasi yang berada tak jauh dari rumahnya, dia melihat sudah terjadi pengeroyokan belasan orang pada satu orang yang dituduh maling.
"Setelah didatangi, ada sebagian orang yang meneriaki maling seseorang dan mengeroyoknya. Ada mungkin belasan orang yang melakukan pengeroyokan," ungkapnya.
Willy mengaku tak bisa melerai karena pelaku cukup banyak. Akhirnya, dia mencoba menelepon Polsek Waru namun tidak ada jawaban.
"Saat itu saya hendak melerai, namun karena banyaknya yang mengeroyok jadi gak bisa. Terus saya inisiatif telepon polsek terdekat, yakni Polsek Waru, namun hingga beberapa kali gak ada jawaban," tambah Willy.
Tak hanya itu, Willy sempat mencoba menanyakan pada pengeroyok mengapa korban diteriaki maling, tapi tak ada yang bisa menjawab.
"Gak jelas, kenapa awalnya orang yang TNI ini akhirnya diteriaki maling. Namun ketika ada seseorang yang saya tanya si korban ini maling apa, juga gak dijawab," imbuhnya.
Willy juga menyebut pelaku bukanlah warga di sekitar Terminal Purabaya Bungurasih. Dia mengaku tak mengenal mereka.
Belasan pelaku ini baru berhenti saat korban terkapar. Kata Willy, ada temannya yang memanggil polisi yang berjaga di dalam terminal. "Setelah dilihat identitasnya oleh polisi tersebut, benar adanya korban adalah anggota TNI AL," lanjut Willy.
Setelah polisi datang, akhirnya anggota TNI AL tersebut dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan. Kasus ini juga telah ditangani dan polisi masih memburu pelaku lain.
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Sumardji mengatakan, Polresta Sidoarjo dan TNI AL berusaha untuk cepat mengungkap kasus ini. Setelah mengumpulkan data dan keterangan saksi di lapangan, tidak sampai 24 jam, empat pelaku diringkus.
"Ada 10 lebih orang pelaku yang memang sehari-hari membikin resah di kawasan Terminal Bungurasih, dan saat ini kami bersama intel TNI AL berhasil menangkap empat orang pelaku, sedangkan sisanya akan terus kami kejar," ujarnya.
Ke empat orang pelaku yang berhasil diringkus antara lain, UNH asal Trenggalek, serta MRT, FCP dan YMK, ketiganya warga Bungurasih, Waru, Sidoarjo. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaRespons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Prajurit TNI Terlibat Pengeroyokan Warga Sipil di Depan Polres Jakpus
Baca SelengkapnyaEnam dari 15 prajurit Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, Jawa Tengah harus berurusan dengan hukum akibat kasus pengeroyokan terhadap relawan Ganjar
Baca SelengkapnyaTak hanya Puspom TNI yang memonitor perkara tersebut, melainkan juga Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI.
Baca SelengkapnyaAniaya Anggota TNI di Lapangan Futsal, 6 Tersangka Ditahan
Baca SelengkapnyaAkibat insiden itu, korban pun kehilangan jarinya akibat sabetan senjata tajam.
Baca Selengkapnya