Polisi Buru Perampok Pembunuh Satpam di Semarang
Merdeka.com - Seorang Satpam bernama Supriyono ditemukan meninggal dunia dalam kondisi bersimbah darah di bangunan eks Jonas Photo Jalan Diponegoro, Semarang, Selasa (29/3). Polisi menduga warga Lempongsari tersebut menjadi korban pembunuhan lantaran saat diperiksa oleh kepolisian ditemukan tanda-tanda kekerasan seperti luka tusukan oleh senjata tajam.
"Dari penyelidikan awal kita temui ada luka tusukan pada tubuh korban dan kita temukan juga ada barang bukti pisau yang diduga untuk menusuk korban. Kemudian beberapa barang pelaku tertinggal do lokasi. Seperti alat las, obeng dan tas ransel. Ada dugaan sementara merupakan tindakan perampokan," kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan di Semarang.
Dia menyebut satpam tersebut meninggal akibat ditusuk berulang kali di bagian kepala. Polisi yang mendapati laporan langsung memeriksa sejumlah saksi.
-
Bagaimana Donny Kesuma meninggal? Dua puluh menit terakhir, keluarga dan dokter sepakat melakukan pompa manual pada jantungnya. Namun sudah 20 menit, papa enggak bisa tertolong lagi,' tambah Ghassan Indira.
-
Kenapa Donny Kesuma meninggal? Di sana sudah dikasih obat dengan dosis paling tinggi dan itu enggak bisa ditinggikan lagi. Jadi, akhirnya kami lihat beberapa menit untuk melihat tensinya, lalu, ternyata ada penurunan,' ujar Ghassan Indira.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
"Ada tiga saksi yang kita periksa. Kami masih penyelidikan. Berdasarkan pemeriksaan korban ada luka tusukan pada kepala belakang, leher belakang, leher depan dan dada," ungkapnya.
Saat melakukan olah TKP, personelnya juga menemukan sebuah pisau yang diduga dipakai pelaku untuk menusuk korban. Serta ada sebuah alat las dan tas ransel yang berisi obeng.
"Ada barang bukti yang kita temukan berupa pisau yang diduga dipakai menusuk korban. Kemudian beberapa barang pelaku kemungkinan besar tertinggal di lokasi. Seperti alat las dan tas ransel berisi obeng. Dugaan sementara ini merupakan tindakan perampokan," jelasnya.
Saat ini polisi masih memperdalam penyelidikan untuk mengejar pelakunya.Untuk lokasi toko kamera Fokus Nusantara kini sudah dipasangi police line. Sejumlah anjing pelacak dipakai untuk melacak jejak pelakunya.
"Kita lakukan penyelidikan memakai anjing pelacak untuk mendeteksi jejak yang dilalui pelaku. Proses selanjutnya kita tunggu hasil autopsi jenazah korban," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video seorang pria inisial D (47) meninggal dunia diduga dipukuli tiga polisi di Jalan Tinumbu, Kota Makassar beredar luas di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaKasus ini dilaporkan keluarga korban ke Polda Jateng. Itu sebabnya Polresta Yogyakarta menyerahkan penyidikan kasus ini ke Polda Jateng.
Baca Selengkapnyakorban dianiaya pelaku selama empat jam hingga meninggal dunia.
Baca Selengkapnyaim Resmob mendapatkan informasi bahwa terduga pelaku berada di Kotabes Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Suharyono mengatakan, sejumlah saksi diperiksa penyidik Propam Polda Sumbar terkait insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh tersangka sudah ditangkap. Sementara satu orang inisial S masih buron.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan terhadap AKP Dadang disorot lantaran pelaku terlihat tidak diborgol hingga diduga dibiarkan sambil merokok.
Baca SelengkapnyaPolisi juga memeriksa saksi-saksi untuk mendalami penyebab kematian Darso.
Baca Selengkapnya"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca Selengkapnya