Polisi buru Santoso karena khawatir Poso jadi basis militer
Merdeka.com - Tim gabungan TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah. Di mana dalam operasi yang dinamakan Tinombala itu, Santoso jadi target utama.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan menyebut operasi ini penting dilakukan. Sebab, ada hal yang ditakutkan jika kelompok Santoso cs terus berkembang.
Polri khawatir, Poso dijadikan wilayah konflik seperti di Moro, Filipina. Maka, lanjut Anton, Polri-TNI akan berusaha keras menangkap pentolan teroris tersebut.
-
Apa yang diminta Antony? Seperti yang diketahui, Antony saat ini bukan lagi pemain utama di Manchester United. Ia kalah bersaing dengan Alejandro Garnacho dan Amad Diallo di posisi sayap kanan. Di musim panas lalu, Antony sempat dihubungkan dengan beberapa klub, tetapi ia menolak tawaran yang ada karena ingin tetap di MU. Namun, menurut laporan dari The Sun, Antony kini telah mengubah pendiriannya dan meminta manajemen MU untuk membebaskannya.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang akan di lakukan Antony? Romano juga menyatakan bahwa Antony tidak memiliki niat untuk meninggalkan Manchester United. Ia memahami bahwa saat ini ia bukanlah pilihan utama bagi Ten Hag. Meskipun demikian, ia tidak ingin menyerah begitu saja. Antony berkomitmen untuk tetap bertahan di MU dan berusaha merebut posisi inti ketika Ten Hag memberinya peluang.
-
Bagaimana cara Sahroni meminta Polres Jakut untuk bertindak? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Mengapa Sahroni mendesak polisi menangkap pelaku? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Siapa yang memimpin Serangan Umum Surakarta? Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Kota Solo dikepung dari semua sisi oleh anggota gerilya yang menyerbu kota pada pagi hari.
"Karena masalahnya kalau tidak didesak, terus takut Poso menjadi Moro kedua setelah di Filipina. Jangan sampai nanti akan dijadikan basis perjuangan, basis militer karena itu berbahaya," kata Anton di gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/1).
Anton menuturkan gencarnya pengejaran terhadap Santoso lantaran adanya instruksi dari berbagai pihak. Di antaranya Presiden Jokowi, DPR, ataupun Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti.
"Ini target negara, ini bukan kita yang menentukan, tapi seluruh komponen negara. Target negara makanya Kepolisian Negara Republik Indonesia bukan hanya polisi termasuk Presiden, DPR menyetujui," terang Anton.
Selain adanya instruksi dari petinggi negara, Anton tak membantah pengejaran terhadap kelompok teroris yang dikenal licin itu, buntut dari aksi teror bom di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1) lalu. Kuat dugaan, Santoso dan komplotannya satu jaringan dengan teroris bom di jantung ibu kota tersebut.
"Makanya, saat ini lebih diintensifkan. Makanya penebalan kekuatan," pungkas Anton. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaPuspom TNI meningkatkan pengamanan di Gedung Kejagung setelah Jampidsus Febrie Adriansyah diduga dikuntit anggota Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaRespons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaBukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaJauh sebelum dilantik menjadi Penasihat Khusus Presiden, Wiranto pernah mencopot pangkat Prabowo saat keduanya bersama-sama berada di tubuh militer.
Baca Selengkapnya