Polisi Cari Penyebab Kematian Bayi Ditarik Biawak dari Tempat Sampah
Merdeka.com - Polres Buleleng membongkar makam bayi yang ditemukan dalam kondisi sedang ditarik oleh seekor biawak dari tempat sampah. Polisi ingin melakukan visum, sekaligus mengambil sampel DNA untuk mengetahui siapa orangtua bayi malang itu.
"Iya sudah hari Jumat (19/6), sekitar jam 11. Cari DNA dan penyebab kematiannya apa," kata Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya saat dihubungi, Senin (22/6).
Jenazah bayi tersebut diautopsi. Setelah tim forensik mengambil sejumlah sampel, bayi tersebut kembali dimakamkan.
-
Mengapa polisi memeriksa DNA tali? Polres Metro Jakarta Utara fokus menunggu hasil pemeriksaan DNA dari satu keluarga yang tewas bunuh diri di apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjelaskan DNA yang dicek oleh petugas adalah tali yang dipakai mengikat tangan satu keluarga ini saat melompat. 'DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu,' ucapnya, Senin (18/3).
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang perlu tes DNA? Tes DNA bisa dilakukan oleh pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan melalui program bayi tabuh. Tidak hanya itu, tes DNA juga bisa dilakukan oleh pasangan yang berisiko mempunyai anak dengan kelainan genetik tertentu.
"Untuk autopsi mencari DNA bayinya. Iya dikubur lagi setelah diambil beberapa sampel oleh dokter forensik dan langsung dikubur lagi. Karena kulit-kulitnya sudah tidak ada lagi," imbuh Sumarjaya.
Dia juga menerangkan, hasil autopsi akan keluar 14 hari lagi untuk mengetahui penyebab tewasnya bayi. Setelah itu, proses penyelidikan akan kembangkan kembali.
Sementara untuk orangtua bayi, polisi sudah mengantongi identitasnya. Namun, untuk lebih membuktikan perlu DNA.
"Kalau berdasarkan pengakuan-pengakuan saat berhubungan tidak ada yang melihat. Tapi identitas (si laki-laki) mereka sudah dikantongi penyidik. Kalau kita terbuka nanti dia lari," ujar Sumarjaya.
Seperti yang diberitakan, penemuan mayat jenazah bayi yang ditarik oleh seekor binatang biawak membuat geger warga Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemutaran, Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (7/6) lalu, sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu, seorang warga bernama Kadek Suwitra pulang dari pantai, di tengah jalan melihat biawak menarik sesuatu benda dari tumpukan sampah di Jalan setapak yang ada di Banjar Dinas Kembang Sari Desa Pemuetran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Karena merasa penasaran langsung mendekati biawak dan terlihat dengan jelas yang ditarik adalah mayat bayi laki-laki.
Selanjutnya, mengetahui yang ditarik adalah mayat seorang bayi. Kemudian, Kadek Suwitra langsung mengusir biawak sehingga bayi yang ditarik ditinggalkan di tempat sampah.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaAda empat bayi dilahirkan di hari yang sama, pada saat kejadian balita MS tertukar di RS Islam Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi pun mengamankan terduga pelaku yang tak lain ayah dari korban.
Baca SelengkapnyaOrang tua bayi yang diduga tertukar dalam kondisi meninggal dunia di RS Cempaka Putih mau tes DNA mandiri.
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah menyelidiki siapa yang tega membuang bayi tersebut.
Baca Selengkapnya