Polisi cari rumah terduga teroris AA dan HK di Pekanbaru
Merdeka.com - Dua terduga teroris inisial AA (39) dan HK (38) ditangkap Densus 88 bersama tim Polda Sumatera Selatan. Kedua terduga teroris itu berasal dari Pekanbaru, Riau. Mereka mengaku didanai seseorang, untuk berangkat ke Mako Brimob, di Depok Jawa Barat.
Kapolda Riau Irjen Nandang mengatakan, anak buahnya tengah menelusuri rumah keluarga terduga teroris tersebut untuk kepentingan penyelidikan. Jika sudah ditemukan, polisi akan menggeledah rumah kedua terduga pelaku.
"Itu Polresta Pekanbaru sedang di lapangan menyelidikinya," ujar Nandang saat dihubungi merdeka.com, Selasa (15/5).
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
Saat ditanya apakah lokasi latihan para teroris yang dulunya berada di Bukit Gema Kabupaten Kampar dipantau, Nandang menyebutkan lokasi tersebut tidak digunakan para teroris lagi. Nandang memastikan para teroris tidak ada yang melakukan aktivitas di Riau.
"Itukan masa lalu, sekarang tidak ada lagi (lokasi latihan teroris di Riau)," kata Nandang.
Seperti diketahui, pada Selasa 24 Oktober 2017 lalu, Tim Densus 88 Anti Teror bersama Polres Kampar dan Brimob Polda Riau menangkap 5 orang terduga teroris. Kelimanya ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda.
Dua terduga teroris awal yang ditangkap yakni Wawan alias Abu Afif (42), Beny Samsu trisno alias Abu Ibrohim (31), ditangkap di Jalan Perumahan Pandau Permai, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Abu Afif merupakan pimpinan para terduga teroris tersebut.
Kemudian, Densus 88 melakukan pengembangan dan berhasil menangkap dua terduga teroris lainnya yaitu Abu Zahid alias Yoyok di Kelurahan Tangerang Kota Pekanbaru, dan Handoko alias Abu Buchori di Perumahan Griya Anggrek Kabupaten Kampar.
Terakhir, Densus 88 menangkap Nanang Kurniawan alias Abu Aisha di jalan Kubang Raya, Kecamatan Tambang. Saat itu, polisi menyebutkan mereka mau menyerang markas polisi namun terlebih dahulu ditangkap.
Kelima pelaku kerap melakukan latihan di Bukit Gema Desa Gema, Kabupaten Kampar. Usai ditangkap, polisi memantau lokasi latihan mereka.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAdapun yang menjadi target dalam penangkapan itu adalah GS, warga sipil. Dan rumahnya memang berada di jalan mengarah ke asrama TNI dan Polisi.
Baca SelengkapnyaDalam penangkapan itu, satu unit mobil milik petugas rusak usai dilempari batu oleh sejumlah warga.
Baca SelengkapnyaBlok G Pasar Tanah Abang kembali menjadi sorotan karena diduga menjadi tempat nyabu. Perumda Pasar Jaya pun berencana merevitalisasi pasar tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 menempati rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaHasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat Blok G Tanah Abang jadi tempat 'nyabu'.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaUsai 15 tahun berlalu, rumah ini masih berdiri dan kembali ditempati oleh pemiliknya. Namun, bekas peluru masih bisa dilihat dengan jelas di beberapa titik
Baca Selengkapnya