Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Cecar Nurhadi 21 Pertanyaan Kasus Pemukulan Sipir Rutan KPK

Polisi Cecar Nurhadi 21 Pertanyaan Kasus Pemukulan Sipir Rutan KPK Mantan Sekretaris MA diperiksa terkait pemukulan sipir Rutan KPK. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Selatan sudah melakukan pemeriksaan terhadap Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi. Ia diperiksa terkait dugaan dirinya yang telah melakukan kekerasan terhadap sipir atau petugas Rumah Tahanan (Rutan) KPK.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Jimmy Christian Samma mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan terhadap Nurhadi dilakukan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"(Nurhadi) Diperiksa di KPK," kata Jimmy saat dihubungi merdeka.com, Jumat (5/2).

Saat itu, puluhan pertanyaan pun ditanyakan kepada Nurhadi terkait kasus dugaan pemukulan tersebut.

"(Ada) 21 Pertanyaan," sebutnya.

Lalu, untuk saksi yang saat ini sudah diperiksa oleh pihaknya tersebut terkait kasus itu sendiri berjumlah tiga orang. Namun, ia tak membeberkan secara rinci terkait siapa saja saksi yang diperiksa tersebut.

"(Saksi yang sudah diperiksa) 3 orang," ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi atas kasus pemukulan petugas Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia akan dimintai keterangan pada Kamis (4/1) besok.

"(Pemeriksaan Nurhadi) besok di KPK," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel, AKBP Jimmy Christian Samma saat dihubungi, Rabu (3/1).

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaporkan insiden pemukulan yang dilakukan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi terhadap petugas rumah tahanan (Rutan) ke polisi. Pelaporan dilakukan korban pemukulan dengan didampingi tim Biro Hukum KPK.

"Petugas Rutan KPK, sebagai pihak korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Setiabudi pada Jumat 29 Januari 2021, sekitar jam 18.30 WIB. Pelaporan didampingi oleh pihak Biro Hukum KPK," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Sabtu (30/1).

Ali mengatakan, segala bentuk kekerasan yang dilakukan terhadap pegawai maupun petugas yang bekerja di lembaga antirasuah merupakan bentuk tindak pidana. KPK pun menyerahkan kasus ini kepada kepolisian untuk diusut.

"Tindakan kekerasan apapun bentuknya terlebih kepada aparat yang sedang bertugas adalah tindakan yang tidak dibenarkan menurut hukum," kata Ali.

Pemukulan Terhadap Sipir KPK Versi Nurhadi

Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi tak menampik hampir malukan kekerasan terhadap petugas Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, menurut Nurhadi, kejadian tersebut tak seperti yang diberitakan selama ini.

Nurhadi menceritakan insiden yang terjadi pada, Kamis, 28 Januari 2021 kemarin di Rutan KPK di Gedung ACLC Kavling C1 Rasuda Said. Menurut Nurhadi, saat itu dirinya diprovokasi oleh petugas rutan tersebut untuk memukul dirinya. Nurhadi pun mengaku refleks mengayunkan tangan kirinya.

"Adapun ayunan tangan kiri sama sekali tidak mengenai bagian muka, apalagi bibir dari saudara M (korban-petugas rutan KPK)," ujar Nurhadi melalui kuasa hukumnya, Rabu (3/2).

Nurhadi pun membeberkan kronologi sejak awal hingga terjadinya insiden tersebut. Awalnya yakni pada Rabu, 27 Januari 2021 usai dirinya menjalani persidangan secara online, dia kembali ke rutan yang dia huni di Gedung ACLC Kavling C1 atau Gedung KPK lama.

Saat itu, Nurhadi menerima informasi bahwa teknisi AC menemukan power bank dalam tabung exhaust fan kamar mandi yang terletak di sebelah ruangan yang difungsikan sebagai ruang makan para tahanan. Kemudian penggeledahan oleh para petugas rutan dilakukan.

Kemudian ditemukan uang sejumlah Rp 2 juta, namun bukan di sel Nurhadi, melainkan di sel yang dihuni oleh tahanan bernama Aswandini Eka Tirta dan Ismunandar. Kemudian powerbak dan uang tersebut disita.

Kemudian, pada keesokan harinya, Kamis, 28 Januari 2021 pada siang hari muncul isu kamar mandi yang ditemukan power bank tersebut akan ditutup dan disegel. Terhadap rencana penyegelan kamar mandi tersebut mendapatkan protes dari para tahanan rutan yang berjumlah 7 orang.

Kemudian, Nurhadi menyampaikan kepasa teknisi untuk meminta petugas rutan M (terduga korban pemukulan) untuk menyampaikan rencana penyegelan kamar mandi secara langsung kepada para tahanan.

Kemudian, M yang didampingi dua petugas rutan lainnya, yakni T dan N bertemu dengan enam tahanan KPK, yakni Sukiman, Emirsyah Satar, Ismunandar, Aswandini Eka Tirta, Syahroni, dan Amiril Mukminin. Nurhadi kemudian mempertanyakan alasan penyegelan dan dijawab lantaran ditemukan power bank.

Nurhadi kemudian mengatakan bahwa power bank tersebut bukan milik para tahanan yang saat ini mengisi rutan. Nurhadi dan penghuni rutan lainnya menyampaikan keberatan atas rencana penyegelan tersebut.

"Setelah penyampaian tersebut, saudara M menyinggung perihal sumbangsih terhadap Rutan C-1, yakni bahwa ia menyatakan telah memperjuangkan penggantian AC di Rutan C-1 dimaksud yang menurutnya disertai berbagai fitnah kepadanya," kata Nurhadi.

Kemudian, menurut Nurhadi, dengan intonasi yang tinggi, M menanyakan kepada Nurhadi perihal sumbangsih apa yang diberikan Nurhadi terhadap Rutan C-1. Selanjutnya, Nurhadi menyampaikan kepada M bahwa penggantian AC tersebut sudah merupakan kewajiban serta tugas dan fungsi dari M.

Setelah terjadinya perdebatan tersebut, sekitar pukul 15:30 WIB Muniri dengan nada yang tinggi memprovokasi dengan mempersilakan Nurhadi untuk memukul dirinya dengan ucapan, 'pukul saya, pukul saya!', sehingga Nurhadi secara refleks mengayunkan tangan kirinya tersebut.

Nurhadi mengklaim ayunan tangan kirinya tersebut sama sekali tidak mengenai bagian muka atau bibir dari M.

"Hal tersebut dapat dibuktikan oleh keterangan para saksi yaitu 6 orang tahanan di Rutan C-1," kata Nurhadi.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
3 Pelaku Pungli Rutan KPK Bakal Disidang Dewas pada 13 Maret
3 Pelaku Pungli Rutan KPK Bakal Disidang Dewas pada 13 Maret

Albertina pun menyebut tidak menutup kemungkinan agenda sidang dapat berubah.

Baca Selengkapnya
Hari Ini, Capim KPK Jalani Tes Seleksi Wawancara
Hari Ini, Capim KPK Jalani Tes Seleksi Wawancara

Untuk tes wawancara kali ini, Pansel akan menguji sebanyak 10 orang terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Dewas KPK Terima 149 Laporan Sepanjang Tahun 2023
Dewas KPK Terima 149 Laporan Sepanjang Tahun 2023

Dari 62 laporan dugaan pelanggaran kode etik yang diterima Dewas KPK, sebanyak enam laporan telah ditindaklanjuti karena bukti atau alasan yang cukup.

Baca Selengkapnya
KPK Geledah Rutan Sendiri dan Sita Alat Bukti Terkait Pungli
KPK Geledah Rutan Sendiri dan Sita Alat Bukti Terkait Pungli

Rutan yang digeledah antara lain Rutan di Gedung Merah Putih KPK, Rutan di Pomdam Jaya Guntur, dan Rutan KPK di Gedung Pusat Edukasi

Baca Selengkapnya
Total 91 Orang Saksi Diperiksa Polisi terkait Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri
Total 91 Orang Saksi Diperiksa Polisi terkait Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri

Total saksi yang sudah diperiksa terkait kasus pemerasan Firli Bahuri sebanyak 91 orang.

Baca Selengkapnya
15 Eks Pegawai Rutan KPK Didakwa Lakukan Pungli Rp6,38 Miliar, Orang Ini Dapat Paling Banyak
15 Eks Pegawai Rutan KPK Didakwa Lakukan Pungli Rp6,38 Miliar, Orang Ini Dapat Paling Banyak

Pungutan liar (pungli) atau pemerasan kepada tahanan senilai Rp6,38 miliar pada rentang waktu 2019-2023.

Baca Selengkapnya