Polisi Cek CCTV Kejar Pelaku Pelemparan Molotov di Sleman
Merdeka.com - Polisi memburu pelaku pelemparan molotov di Gamping, Sleman. Pengejaran dilakukan salah satunya lewat pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Kabag Penum Divisi Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra menyampaikan, sejauh ini tidak ditemukan adanya CCTV di TKP.
"Tidak ada. Tapi penyidik akan menyisir di jalan-jalan sekitar lokasi yang kemungkinan dilewati pelaku. Kalau ada CCTV di sana, bisa membantu," tutur Asep di Auditorium STIK-PTIK Lemdiklat Polri, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2019).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
Menurut Asep, ciri pelaku pelemparan molotov juga masih belum didapatkan secara menyeluruh. Sejauh ini penyidik masih menunggu hasil uji laboratorium forensik serpihan molotov yang ditemukan di lokasi kejadian.
Termasuk menelusuri adanya sidik jari pelaku yang tertinggal. "Sebelumnya ada yang mengetuk pintu, tapi pas dibuka tidak ada orang dan jendela serta gorden sudah terbakar," jelas Asep.
Asep menyebut, pemilik rumah mengaku sama sekali tidak memiliki permasalahan dengan orang lain. Pelaku kini diduga merupakan orang tidak dikenal.
"Penyidik masih bekerja, akan diungkap hingga motifnya," Asep menandaskan.
Sebelumnya, sebuah rumah di Dusun Pasekan Kidul, RT 01, RW 01, Desa Balecatur, Gamping, Sleman menjadi sasaran pelemparan bom molotov orang tak dikenal pada Rabu (11/12) dini hari. Akibat perusakan ini, kaca jendela di bagian depan rumah pecah.
Selain itu kursi dan gorden di ruang tamu juga turut terbakar karena lemparan bom molotov tersebut. Pemilik rumah, Ngadilah mengatakan bahwa pelemparan bom molotov diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.45 WIB. Saat kejadian, Ngadilah mengaku sudah bangun dari tidur.
"Saya bangun jam 02.00 WIB. Terus ngerebus air dan mandi. Terus jam 02.30 WIB saya salat. Selesai salat dan melipat mukena, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu," ujar Ngadilah.
"Saya tanya, siapa ya? Tapi enggak ada jawaban. Terus ada suara kaca dipecah lalu ada api yang menjilat-jilat," sambung Ngadilah.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang menggelar Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan hari ini menyita sejumlah barang bukti.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri masih menunggu laporan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selaku pihak menemukan belasan senjata api di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
Baca SelengkapnyaPenembakan Relawan Prabowo-Gibran, Polisi Periksa 11 Saksi serta Amankan Proyektil Peluru dan CCTV.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca Selengkapnya