Polisi cek CCTV RSUD Tarakan usut kematian bocah saat pembagian sembako di Monas
Merdeka.com - Kasubdit unit 1 Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Niko Purba menyambangi RSUD Tarakan, Cideng Jakarta Pusat, Sabtu malam (5/5). Pantauan merdeka.com, Niko datang bersama penyidik Jatanras sekitar pukul 19.45 WIB dan langsung mengecek ke ruang CCTV pihak keamanan rumah sakit.
Niko mengecek proses masuknya dua anak ke RSUD Tarakan berinisial MJ (12) dan MRS (10) yang meninggal pada kejadian pengambilan sembako di Monas, Sabtu (29/4) lalu.
"Kami ingin melihat CCTV, tidak harus merekam. Kami hanya ingin melihat CCTV saat koban di rumah sakit. untuk menelusuri jam tiba korban dan kapan korban meninggal," ucap di RSUD Tarakan, Sabtu, (5/5).
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Di mana mumi bocah disimpan? Menurut beberapa ilmuwan, sosok mayat mengedipkan mata ini disebabkan oleh kelembaban alamiah pada ruangan di mana mumi disimpan.
-
Mengapa mumi remaja meninggal? Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa gadis tersebut, yang diperkirakan berusia antara 14 dan 17 tahun, meninggal karena komplikasi saat melahirkan, dengan tengkorak janin yang ditemukan di jalan lahir.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Siapa yang mengawetkan mumi bocah? Ayah Rosalia sangat berduka dengan kematian putrinya, lalu mendatangi Dr. Alfredo Salafia, ahli mumifikasi dan taksidermis (pengawetan hewan), untuk mengawetkan mayat anaknya.
Sementara, ayah MJ (12) bernama Djunaidi mengikhlaskan kepergian sang buah hati. Djunaidi tak ingin melanjutkan kejadian ini ke ranah hukum.
"Kalau saya sebagai orang tua serta istri dan keluarga besar sudah mengikhlaskan. Mungkin ini sudah jalan Allah, sudah jalannya, saya ikhlas," kataJunaidi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/5).
Sementara untuk ibunda MRS (10) yakni Komariah melanjutkan ke ranah hukum. Ditemani kuasa hukumnya M. Fayyadd dia menyambangi Polda Metro Jaya untuk mengklarifikasi laporan yang telah dilimpahkan dari Bareskrim Polri. Laporan ini untuk mengusut kejadian meninggalnya sang buah hati.
"Undanganya hanya untuk klarifikasi saja mungkin ini saya perlihatkan undangnya. Ini terkait pelaporan kemarin di bareskrim karena," kata Fayyadh di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/5).
Dia menambahkan, kasus ini akan di tangani unit satu Jatanras Polda Metro Jaya. Saat ini pun Fayyadh masih berada di Direktorat Kriminal Umum Polda untuk memberi keterangan.
"Disini juga sudah ada surat pelimpahan dari bareskrim jadi yang menangani adalah polda unit 1 jatanras," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaKasus kecelakaan tersebut masih diselidiki Polsek Cakung.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan MAS, remaja bunuh ayah dan nenek di Cilandak jadi tersangka
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Sawah Besar untuk mendapatkan pengobatan. Namun sesampai di lokasi, remaja itu dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut diantar berobat ke IGD RS Sumber Waras oleh orang tuanya. BPJS yang dipakai untuk menangani anaknya ternyata ditolak.
Baca SelengkapnyaDia memastikan CCTV tersebut tidak rusak, namun kapasitas penyimpanan DVR CCTV hanya 1 TB
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Suharyono menyatakan permintaan pihak keluarga Afif Maulana agar rekaman dibuka sebagai hal yang menyesatkan.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal, A didiagnosis mengalami mati batang otak.
Baca SelengkapnyaNama Harun Al Rasyid belakangan kembali mencuat saat debat perdana Capres yang digelar KPU RI, Selasa (12/12) malam.
Baca SelengkapnyaSempat melapor ke polisi, namun keluarga korban diarahkan ke Denpom I/Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaKorban tewas di tangan MAS (14) yang merupakan anak atau cucu dari korban.
Baca Selengkapnya