Polisi cek CCTV ungkap pelaku pemasangan bendera mirip ISIS
Merdeka.com - Polisi belum berhasil menemukan pelaku pemasangan bendera berwarna hitam yang bertuliskan huruf arab Laillahaiallah di pagar Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Untuk itu akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkapnya.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya masih mencari pihak yang bertanggungjawab atas pemasangan bendera itu.
"Dari hasil penyelidikan kita masih belum mendapatkan pelakunya, tapi sedang diupayakan melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa sebenarnya yang mengirim bendera tersebut," katanya di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/7).
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
-
Dimana bendera diibarkan? Aksi ini dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
Tahap awal yang dilakukan oleh polisi untuk melakukan pengungkapan pelaku adalah dengan memeriksa Closed Circuit Television (CCTV) yang ada disekitar wilayah tersebut.
"Kita sedang cek CCTV, nanti kemungkinan besar ada beberapa titik CCTV yang ada di dekat-dekat situ," ujarnya.
Dengan memeriksa CCTV di sekitaran wilayah tersebut, Setyo mengungkapkan, akan menjadi bahan polisi untuk melakukan penyelidikan peristiwa tersebut.
"Dengan memeriksa CCTV, tentu akan menjadi bahan penyelidikan rekan-rekan para penyidik," jelasnya.
Namun, dia mengungkapkan, belum bisa memastikan apakah bendera tersebut termasuk dari bagian kelompok ISIS atau terkait penyerangan anggota polisi di Masjid Falatehan pada Jumat (30/6).
Karena polisi juga belum mempunyai bukti yang cukup kuat terkait bendera yang terpasang di Polsek Kebayoran Lama, pada Selasa (4/7) kemarin.
"Kita belum bisa memastikan,apakah itu ada hubungannya atau tidak, kalau memang ada, ada kaitanya dan kita mempunyai bukti-bukti ada hubungan dengan kelompok lain, tentunya kita akan berani menyatakan, tapi kalau itu ada kaitanya, tetapi kalau tidak ada kita tidak tidak bisa menyatakan itu," tutup Setyo.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca SelengkapnyaPembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaTidak sedikit baliho caleg juga bendera parpol mengganggu pengendara yang melintas
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaVideo mobil patroli polisi lalu lintas melindas bendera Israel di Jalan Ahmad Yani, Banjarnegara, viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca Selengkapnya