Polisi Cek CCTV Usai Temukan Fakta Baru Kematian Taruna ATKP Makassar
Merdeka.com - Hingga saat ini jumlah tersangka yang ditetapkan jajaran Satuan Reskrim Polrestabes Makassar terkait kematian taruna Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pongkala (19) masih satu orang. Tersangka atas nama Muhammad Rusdi (21), taruna senior ATKP Makassar.
Taruna senior itu kini telah dipecat dari kampus itu usai penetapannya sebagai tersangka penganiayaan yang diduga melatarbelakangi tewasnya Aldama dalam kawasan kampus. Dan statusnya kini sudah tahap 1, sementara berkasnya diproses di kejaksaan.
Meski demikian, jajaran penyidik Polrestabes Makassar masih berusaha keras mengungkap teka-teki kematian taruna angkatan pertama putra tunggal Pelda Daniel Pongkala (43) ini.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko menjelaskan, hasil rekonstruksi yang sebelumnya berlangsung di kampus ATKP Makassar, Sabtu (18/3) lalu, ditemukan ada yang tak lengkap dengan hasil pemeriksaan awal tersangka. Oleh karena itu, polisi kembali mendalami kasus ini.
"Kemarin kita fokus ke kasus penganiayaannya tapi saat rekonstruksi yang diurut dari menit ke menit mulai dari pertama datang ke kampus kemudian korban berkegiatan hingga dibawa ke Rumah Sakit, ada yang kurang lengkap. Banyak hasil rekonstruksi yang kurang lengkap dengan pemeriksaan awal," kata Indratmoko ditemui di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (6/4).
Sebaliknya, kata Indratmoko, ada temuan luka lebam di tubuh korban Aldama tapi belum tergambar dalam rekonstruksi. Sehingga memunculkan adanya dugaan kejadian pemukulan lainnya sebelum kematian korban. Namun itu semua juga masih didalami.
Soal kemungkinan menyusul penetapan tersangka baru karena adanya jejak luka lebam yang belum terdeteksi asal usulnya juga banyaknya hasil rekonstruksi yang tak lengkap dengan hasil pemeriksaan awal, Indratmoko belum memastikan.
"Belum bisa kita katakan akankah ada tersangka baru, kami masih dalami. Yang jelas saat ini keseluruhan saksi yang telah diambil keterangannya sudah 37 orang dan saat ini sementara berusaha membuka CCTV untuk mencari petunjuk," tandasnya.
Diketahui, Aldama Pongkala taruna tingkat I di ATKP Makassar itu meninggal dunia di kampusnya Minggu, 3 Februari lalu. Keterangan dari salah satu Pembantu Direktur (Pudir) ATKP Makassar yang bernama Irfan ke Pelda Daniel Pongkala, orang tua Aldama kalau putranya itu meninggal setelah terjatuh di kamar mandi.
Hal itu tidak dipercaya begitu saja karena orang tua Aldama melihat bekas luka yang tidak wajar di tubuh putranya. Kejanggalan itu kemudian dilaporkan ke polisi dan kasusnya terus berlanjut hingga akhirnya Muhammad Rusdi (21), taruna ATKP Makassar tingkat II ditetapkan sebagai tersangka.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca SelengkapnyaOlah tempat kejadian perkara dilakukan di atas jembatan Kuranji, Jalan Bypass Kilometer 9 pada Kamis (27/6) sekitar pukul 03.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM RI menduga kuat terjadi perintangan penyidikan atau "obstruction of justice" dalam kasus kematian Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
Baca SelengkapnyaPolda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Suharyono menyatakan permintaan pihak keluarga Afif Maulana agar rekaman dibuka sebagai hal yang menyesatkan.
Baca SelengkapnyaSembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Dante anak Tamara Tyasmara meninggal diduga tenggelam saat berenang di kolam renang
Baca SelengkapnyaTidak ada fakta baru yang terungkap dalam proses rekonstruksi yang digelar secara tertutup.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca Selengkapnya