Polisi cek WNI korban kapal karam di laut Malaysia TKI atau bukan
Merdeka.com - Polisi memastikan seluruh penumpang kapal karam di perairan Tawau, Malaysia menuju Sebatik di Nunukan, Kalimantan Utara, adalah warga negara Indonesia (WNI). Namun belum diketahui apakah mereka penumpang biasa atau tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia.
"Ya, penumpang semuanya berjumlah 15 orang ya. Kesemuanya adalah WNI, berangkat dari Tawau di Malaysia ya," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Ade Yaya Suryana, kepada merdeka.com, Kamis (9/2) siang.
Polres Nunukan bersama dengan unsur SAR gabungan saat ini masih mengupayakan pencarian korban hilang, pascainsiden kapal karam pada Rabu (8/2) petang kemarin. Tim SAR menyisir semua area lokasi kapal karam.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Apa yang ditemukan di dalam kapal karam? Sekelompok peneliti arkeologi bawah air menemukan dua buah lempengan timah seberat 22 gram dan 44 gram di sebuah kapal karam Zaman Perunggu di lepas pantai Antalya Kumluca,Turki.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
"Apakah korban kapal karam itu TKI atau keluarga TKI, belum, belum bisa dipastikan. Itu memerlukan penyelidikan, untuk membuktikannya korban kapal karam itu warga yang bekerja di Malaysia atau tidak, perlu dikonfirmasikan ke pihak berwenang misal imigrasi," jelasnya.
Polri, lanjut Ade, terus berkomunikasi intensif bersama dengan Polisi Diraja Malaysia (PDM) untuk pencarian korban hilang
"Tapi kalau berdasarkan modus dan kejadian, kawasan itu kan masuk jalur-jalur gelap, jalur ilegal kan. Jadi kemungkinan kan ada sesuatu di situ. Jadi memang perlu identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut," demikian Ade.
Diketahui, peristiwa nahas itu terjadi Rabu (8/2) kemarin. Sebuah kapal speedboat, yang berangkat dari Tinagat Tawau di Malaysia sekira pukul 17.15 WITA menuju Sungai Nyamuk di Sebatik Indonesia bermuatan 15 orang penumpang WNI, terbalik dan karam di perairan antara Batu Payung Malaysia dengan Sungai Melayu di Indonesia, sekira pukul 17.35 WITA, usai dihantam gelombang tinggi.
Dua penumpang yang berenang menggunakan jaket pelampung, berhasil diselamatkan nelayan di Batu Payung, hingga akhirnya dirawat di Tawau Hospital. Tim SAR gabungan di Indonesia yang dipusatkan di Sungai Nyamuk baik dari Basarnas, Polair, dan TNI, melakukan pencarian sejak malam tadi, bersama dengan tim SAR Malaysia. Insiden itu sementara mengakibatkan 8 orang meninggal dunia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD menduga ada keterlibatan Kementerian Perhubungan dan Imigrasi dalam kasus TPPO
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca Selengkapnya