Polisi Dalami Identitas Penyerangan Wakapolres Karanganyar
Merdeka.com - Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi, mengatakan, pihaknya sudah menemukan titik terang penyerangan wakilnya saat melakukan kegiatan di Cemoro Kandang, Tawangmangu,
Minggu kemarin. Namun demikian, pihaknya masih mencocokkan informasi yang ada.
"Pelakunya masih pendalaman, sudah ada titik terang. Namun masih perlu per-matching-an data, sehingga penyelidikan lebih lanjut dibutuhkan," ujar Leganek, Senin (22/6).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
Menurut Leganek, jenazah tersangka sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pencocokan data. Jika sudah pas, lanjut dia, akan disampaikan ke media. Pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya baju, pakaian, celana, alat mandi, alat makan dan sebuah buku kecil.
Terkait pelaku apakah pribadi atau kelompok tertentu, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror Mabes Polri untuk penanganan kasus tersebut. Untuk kondisi 3 korban memastikan dalam keadaan baik.
"Kemarin sore sudah boleh kembali ke rumah dan dari dokter sudah menyatakan untuk rawat jalan. Sekarang dalam masa pemilihan dan istirahat," pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni bersama sopir dan seorang relawan mendapat serangan dari orang tak dikenal saat akan melakukan kegiatan susur gunung di pintu masuk Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Minggu (21/6) siang. Beruntung pelaku penyerangan berhasil dilumpuhkan, namun ketiganya mengalami luka.
Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni yang berada di lokasi sempat melakukan perlawanan dengan sebatang tongkat kayu. Orang tak dikenal tersebut, menyerang dirinya dan sopir pribadinya.
"Alhamdulillah tongkat ini penyelamat saya, untuk menangkis serangan-serangan dari kelompok tertentu yang menyerang saya dan driver saya. Terimakasih Ya Allah sudah menyelamatkan kami," ujar Busroni singkat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaSaat ini para pelaku yang terlibat pemukulan sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaPolisi menanggung biaya pengobatan korban selama di rumah sakit.
Baca Selengkapnya"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTak hanya Puspom TNI yang memonitor perkara tersebut, melainkan juga Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI.
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca Selengkapnya