Polisi dalami kemungkinan istri Santoso sembunyikan bom
Merdeka.com - Istri teroris Santoso alias Abu Wardah, Jumiatun alias Umi Delima menyerahkan diri begitu dikepung Tim Alfa 17 Yonif 303 Kostrad di sekitar Desa Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir, Sabtu (23/7). Hingga kini polisi masih mendalami kemungkinan Delima menyembunyikan bahan peledak atau barang bukti lainnya.
"Sampai kemarin tas tidak ada. Barang bukti lain yang disembunyikan seperti bom, masih melakukan pendalaman," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto kepada merdeka.com, Minggu (24/7).
Saat ditangkap Sabtu (23/7), Delima diketahui membawa senjata jenis M16. Delima awalnya berhasil melarikan diri saat baku tembak antara Satgas Tinombala dengan teroris Santoso, Senin (18/7). Dalam baku tembak itu Delima bersama Bashri dan Nurmi Usman alias Oma (istri Basri).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
"Iya senjata M16," terang Hari.
Kini Delima masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara. Dia didampingi anggota Polwan dan mendapat penanganan khusus unit wanita.
"Satgas tidak ada Polwan, makanya kita kirim Polwan yang memeriksa. Kita menjunjung tinggi hak asasi manusia," lanjut Hari.
Menurut Hari, penanganan khusus bagi Delima ini juga untuk menghindari kesalahpahaman jika harus dirawat oleh petugas laki-laki.
"Nanti kalau disentuh salah," tuturnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka DM dinilai tak seorang diri dalam aksi pelariannya saat menjadi DPO kasus kepemilikan senpi ilegal.
Baca SelengkapnyaDiketahui kasus Dito ini bermula saat KPK melakukan penggeledahan rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra tiba di Gedung Bareskrim Polri sekitar pukul 15.47 WIB.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaBelakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca SelengkapnyaSaat tiba, Dito Mahendra mengenakan pakaian tahanan oranye dengan tangan diborgol.
Baca SelengkapnyaSaat ini Dito tengah di bawah ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaTersangka lain itu berinisial S yang merupakan orang kepercayaan dari tersangka Mukadam
Baca SelengkapnyaPolri mempersilahkan jika Dito memang mau buka-bukaan atas kasusnya
Baca SelengkapnyaInformasi itu membuat penyidik mendalami keahlian dari karyawan KAI itu dalam merakit senjata.
Baca SelengkapnyaTeka-teki temuan 12 senjata api di rumah dinas Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo masih menyimpan tanda.
Baca Selengkapnya