Polisi Dalami Keterkaitan 2 WNI yang Ditangkap di Malaysia dan Kelompok Teroris JAD
Merdeka.com - Muhammad Amru Lubis dan Fatir Tirz dua Warga Negara Indonesia (WNI) ditangkap Polisi Diraja Malaysia (PDRM) karena diduga terlibat terorisme. Saat ini, keduanya tengah diperiksa oleh E8 atau Densus 88 Antiteror Malaysia.
"Dua WNI yang saat ini menjalani pemeriksaan di E8, PDRM, patut diduga yang bersangkutan terlibat dalam jaringan terorisme di Malaysia," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (14/5).
Saat melakukan penangkapan, PDRM menemukan alat komunikasi. Namun, pihaknya tak menemukan adanya barang bukti bahan peledak. Oleh karena itu, pihaknya sedang menelusuri dugaan keterlibatan keduanya dalam jaringan teroris.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Barang bukti sementara oleh kepolisian Malaysia dari dua WNI, alat komunikasi handphone, kemudian identitas yang bersangkutan, (barang bukti bahan peledak) belum (ditemukan) masih dikembangkan," ujarnya.
Untuk memudahkan penyelidikan ini, Densus 88 ikut membantu PDRM untuk mencari tahu atau mendalami keterkaitan dua WNI tersebut dalam jaringan teroris di dalam negeri. Terutama dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
"Mendalami apakah yang bersangkutan memiliki keterkaitan dengan JAD di Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, saat ini pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia dan Senior Lasion Officer (SLO) Polri juga sudah melakukan pendampingan hukum.
Dalam kasus ini, bukan hanya dua WNI saja yang ditangkap. Namun, ada juga dua Warga Negara (WN) Malaysia yang diduga ikut terlibat atas nama Muhammad Nuurul Amin dan Syazani.
Sebelumnya, PDRM menangkap empat orang dalam rentang 5-7 Mei 2019 karena merencanakan pembunuhan dan serangan teror skala besar di Klang Valley.
Kepala Kepolisian Malaysia Abdul Hamid Bador mengatakan, keempatnya telah mengaku sebagai anggota ISIS dan sedang bersiap menyerang pada minggu pertama Ramadan untuk membalas kematian seorang pemadam kebakaran bernama Muhammad Adib Mohd Kassim.
Menurut Abdul Hamid, mereka berencana membunuh beberapa tokoh terkenal dan menyerang tempat-tempat ibadah Hindu, Kristen, dan Budha di Malaysia. Namun, dia tidak memberi rincian siapa orang-orang terkenal yang menjadi target pembunuhan.
Polisi, lanjut dia, telah menyita enam bahan peledak rakitan serta pistol dengan 15 peluru.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca Selengkapnya