Polisi dalami keterkaitan ISIS dengan 2 terduga teroris di Solo
Merdeka.com - Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Suharsono membenarkan adanya penangkapan terhadap dua orang yang diduga pelaku teroris. Keduanya ditangkap di pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah dengan berinisial EB dan YK.
"Benar kemarin ada penangkapan terhadap 2 orang diduga teroris dan saat ini masih bergerak untuk menindak lanjuti penangkapan itu, maupun pengembangan barang bukti yang ditemukan," kata Suharsono di Mabes Polri, Jaksel, Kamis (13/8).
Setelah menangkap, polisi kemudian menemukan beberapa barang yang diduga kuat ada keterlibatan dengan aksi teroris. "Ada potongan baut, mur, pipa peralon, bendera atau kian memiliki lambang." Lanjut dia, Barang tersebut kemudian disita langsung oleh polri.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Apa yang ditemukan di rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Mengenai keterlibatan dengan kelompok Islam Irak dan Suriah (ISIS), Suharsono mengatakan belum diketahui apakah ada kaitan dengan kelompok tersebut. Sebab, usai penggerebekan, polisi menemukan bendera ISIS.
Dalam penangkapan, keduanya tidak melakukan aksi perlawanan. Bahkan, imbuh dia, polisi dibantu warga, dan perangkat desa dalam penangkapan itu. Penangkapan ini dilakukan berdasarkan penyelidikan oleh pihak kepolisian, namun Suharsono enggan menyampaikan indikasi pergerakan kedua orang tersebut yang mengakibatkan mereka ditangkap oleh kepolisian.
"Ini penangkapan semua berdasarkan penyelidikan. Belum bisa kita jelaskan. Yang jelas kita tidak mungkin menangkap tiba-tiba," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan 18 senjata rakitan saat menggeledah kontrakan tersangka.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca Selengkapnya