Polisi Dalami Keterkaitan Terduga Teroris Condet dengan FPI dan Bom Makassar
Merdeka.com - Polisi tengah mendalami keterlibatan empat terduga teroris yang ditangkap di Condet, Jakarta Timur dan Cibarusah, Bekasi. Terlebih, dua di antaranya sempat terlihat di sidang mantan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, keterkaitan terduga teroris dengan FPI ditelusuri juga lewat barang bukti yang didapatkan saat operasi penangkapan.
"Apakah ada korelasinya dengan salah satu ormas terlarang (FPI) yang sudah dinyatakan oleh pemerintah, korelasinya seperti itu iya memang ada beberapa kita temukan barang bukti di situ," katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (30/3).
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
Menurutnya, penyidik juga menelusuri keterkaitan para terduga teroris dengan bom yang terjadi di gereja katedral Makassar. Di kediaman terduga teroris sendiri ditemukan lima bom aktif dengan jenis daya ledak yang besar.
"Ada yang menanyakan adakah keterkaitan dengan bom Makassar di gereja katedral, sampai dengan saat ini masih belum ditemukan ada keterkaitan. Mereka ini masih informasi sampai saat ini memang masih bergerak kelompok sendiri saja. Tapi ini masih didalami terus karena barang bukti yang ditemukan cukup banyak," jelasnya.
Termasuk juga soal kehadiran dua terduga teroris berinisial HH dan ZA di persidangan Rizieq Shihab, sambung Yusri, keseluruhannya akan disampaikan ke publik usai penyelidikan lebih lanjut.
"Kemarin kan saya sudah bilang, apakah ada korelasinya dia sebagai simpatisan daripada ormas terlarang yang sudah dibubarkan pemerintah dengan kejadian ini, ini masih didalami penyidik. Apakah ada korelasinya antara si simpatisan ini yang sudah jadi tersangka sekarang ini dengan penemuan bom, dengan dia sebagai teroris di sini, nanti akan disampaikan," tutupnya.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPenyerahan barang bukti dan tersangka ini terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaDalam melakukan penyitaan, KPK akan berkoordinasi dengan KPK dan PPATK.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPerkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku pernah bertemu dengan para capres. Di antaranya Prabowo, Ganjar & Anies.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca Selengkapnya