Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Dalami Penyebab Kematian Aurellia Calon Pengibar Bendera

Polisi Dalami Penyebab Kematian Aurellia Calon Pengibar Bendera Rumah duka Aurel di Tangerang. ©2019 Merdeka.com/Kirom

Merdeka.com - Polres Tangerang Selatan (Tangsel) masih mendalami penyebab kematian calon Pasukan Pengibar Bendera, Aurellia Qurratuaini. Meskipun, pihak keluarga hingga kini belum membuat laporan polisi.

"Untuk pihak Polres Tangsel masih mengumpulkan informasi-informasi terkait permasalahan ini," kata Kasat Reskrim Tangsel Polresta Tangsel AKP Muharram Wibisono kepada merdeka.com, Minggu (4/8).

Polisi mencari bukti-bukti dan saksi kematian Aurellia. Ini untuk menelusuri dugaan adanya kekerasan yang dialami Aurellia saat menjalani pelatihan.

"Kita kumpulkan dulu fakta-faktanya ya, apakah ada unsur pidana atau tidak. Ini masih kita dalami, betul atau tidaknya (dugaan kekerasan hingga akhirnya meninggal dunia)," ujarnya.

Sebelumnya, Aurellia Qurratuaini, calon Pasukan Pengibar Bendera Kota Tangerang Selatan meninggal dunia. Keluarga menemukan sejumlah bekas luka di tubuh almarhumah. Faried Abdurrahman, ayah dari Aurellia menegaskan belum berniat membawa persoalan kematian anaknya ke ranah hukum.

"Statemen yang saya sampaikan bahwa saya dan keluarga sampai saat ini tidak berencana untuk melakukan langkah hukum terhadap yang berwenang, baik Pemkot Tangsel dalam hal ini Dispora maupun pelatih dan para senior purna paskibraka untuk melanjutkan mereka ke proses hukum," kata Faried di rumah duka, Perumahan Taman Royal 2, Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (3/8).

Meski diakuinya, ada sejumlah luka lebam pada anggota tubuh putri pertamanya itu, yang disebabkan dari pelatihan Capaska yang diikuti selama 22 hari, sejak tanggal 9 sampai 31 Juli.

Hal tersebut, lanjut Faried dengan mempertimbangkan kecintaan keluarga dan orang tua terhadap putrinya itu. "Dengan pertimbangan bahwa kami sangat cinta dengan anak kami," ucap dia.

Namun begitu, Faried berharap adanya evaluasi menyeluruh dalam proses latihan Capaska tingkat Kota Tangsel, yang saat ini tengah berlangsung hingga (17/8) mendatang.

"Kami hanya ingin adanya perubahan pola yang diterapkan, yang menurut kami harusnya itu tidak sewajarnya untuk dilakukan kepada seorang Paskibraka pengibar bendera Indonesia tingkat Pelajar," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
43 Saksi Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Undip dr Aulia Diperiksa Polisi, Ada Dua Ahli hingga Teman Seangkatan
43 Saksi Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Undip dr Aulia Diperiksa Polisi, Ada Dua Ahli hingga Teman Seangkatan

Pihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.

Baca Selengkapnya
Heboh Mahasiswi Ditemukan Tewas di Gedung Gymnasium UPI Bandung, Kepala Tertutup Kerudung & Darah Bercucuran
Heboh Mahasiswi Ditemukan Tewas di Gedung Gymnasium UPI Bandung, Kepala Tertutup Kerudung & Darah Bercucuran

Hasil pemeriksaan awal Unit Inafis Polrestabes Bandung, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban.

Baca Selengkapnya
Polisi Sudah Periksa 34 Saksi Terkait Kasus Kematian Dokter Aulia
Polisi Sudah Periksa 34 Saksi Terkait Kasus Kematian Dokter Aulia

Menurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.

Baca Selengkapnya
Kantongi Hasil Investigasi Kemenkes, Polisi Tancap Gas Usut Kasus Bullying Mahasiswi PPDS Undip dr Aulia
Kantongi Hasil Investigasi Kemenkes, Polisi Tancap Gas Usut Kasus Bullying Mahasiswi PPDS Undip dr Aulia

Penyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang berkaitan dengan perkara tersebut.

Baca Selengkapnya
Geger! Mayat ABG Tergeletak Depan Rumah Warga Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher & Cengkraman Kuku
Geger! Mayat ABG Tergeletak Depan Rumah Warga Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher & Cengkraman Kuku

Korban yang belakangan diketahui inisial AK (17) ditemukan di depan rumah warga di Alang-Alang Lebar Palembang.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus dr Aulia, Kemenkes Laporkan 70 Mahasiswa PPDS Diduga Jadi Korban Bullying ke Polisi
Fakta Baru Kasus dr Aulia, Kemenkes Laporkan 70 Mahasiswa PPDS Diduga Jadi Korban Bullying ke Polisi

Berkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).

Baca Selengkapnya
Keluarga dr Aulia Tegaskan Tak akan Cabut Laporan Dugaan Perundungan PPDS Undip: Meresahkan Dunia Kedokteran!
Keluarga dr Aulia Tegaskan Tak akan Cabut Laporan Dugaan Perundungan PPDS Undip: Meresahkan Dunia Kedokteran!

Kubu dr Aulia meminya penyelidikan kasus yang tengah dilakukan polda Jateng harus terus dikawal.

Baca Selengkapnya
9 Tahun Masih Jadi Misteri, Ini Fakta Terbaru Temuan Polisi Terkait Kematian Akseyna Ahad Dori di Danau UI
9 Tahun Masih Jadi Misteri, Ini Fakta Terbaru Temuan Polisi Terkait Kematian Akseyna Ahad Dori di Danau UI

Sembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Penyelidikan Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Undip dr Aulia
Kabar Terbaru Penyelidikan Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Undip dr Aulia

Aulia diduga mendapat bully dari senior saat menjadi mahasiswa Program Pendidikan Doktor Spesialis (PPDS) Undip Semarang.

Baca Selengkapnya
Polisi Gelar Perkara Tentukan Tersangka Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya
Polisi Gelar Perkara Tentukan Tersangka Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya

Ditemukan sejumlah luka di tubuh mahasiswa STIP tewas diduga dianiaya senior

Baca Selengkapnya
Update Kasus Kematian Dokter Aulia: Dua Petinggi FK Undip Diperiksa, Segera Ada Tersangka
Update Kasus Kematian Dokter Aulia: Dua Petinggi FK Undip Diperiksa, Segera Ada Tersangka

Kasus bunuh diri mahasiswi kedokteran PPDS Anestesi, Aulia Risma Lestari di Undip masih terus diselidiki polisi.

Baca Selengkapnya
Curhatan Mahasiswi Kedokteran Undip yang Tewas: Apa Tuhanku Tidak Mengerti Aku Kesakitan?
Curhatan Mahasiswi Kedokteran Undip yang Tewas: Apa Tuhanku Tidak Mengerti Aku Kesakitan?

Akun Instagram @FOLKSHIT menunggah isi buku Harian ARL yang diduga bunuh diri karena tekanan dari dokter senior.

Baca Selengkapnya