Polisi dalami perampokan Rp 1,8 miliar di area parkir Bank BCA Nusa Dua
Merdeka.com - Mobil pembawa uang di rampok di area parkir Bank BCA KCP Mumbul, di Jalan Bypass Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali. Tak tagung-tanggung uang Rp 1,8 miliar raib digasak oleh para perampok yang belum diketahui.
Dari data yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi saat kendaraan jasa pembawa uang dari PT. Andalan jenis Gran Max warna silver pada Kamis (26/4) sekitar pukul 00:00 Wita.
Saat itu, mobil berangkat dari Jalan Tukad Citarum Renon, Denpasar sekitar pukul 20:15 Wita menuju Bank Mandiri Plaza di Jalan Hayam Wuruk. Selanjutnya, menuju ATM BCA di Sidakarya Denpasar, dan kemudian menuju ATM BCA Mumbul Nusa Dua.
-
Kenapa Agen Brilink Bantul curiga dengan korban penipuan? Janggal Karena Korban Diminta Transfer saat Menang Hadiah Kejanggalan Susilowati mulanya muncul dari kedua korban yang mendapat hadiah. Namun mereka justru diminta menstransferkan sejumlah uang ke rekening asing. Dia yakin, ketika seseorang mendapatkan hadiah, seharusnya tidak diminta untuk memberikan uang.
-
Bagaimana BRI menanggapi kasus penipuan ini? BRI juga terus proaktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku yang terlibat berbagai tindakan kejahatan perbankan yang merugikan nasabah dan masyarakat secara umum.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Bagaimana modus penipuan yang pernah dialami oleh Agen BRIlink? Modus penipuan yang pernah dialaminya tak hanya satu dua macam. Suatu hari pernah ada seseorang sebelumnya sudah melakukan transaksi pembayaran di gerai milik Marjono. Tak lama setelah transaksi selesai, orang itu kembali lagi. Dia bilang pada Marjono kalau uang yang dikirim barusan belum terkirim ke pemilik rekening tujuan sambil menunjukkan struk pembayaran yang berisi jumlah uang nominal yang dikirim barusan. Marjono tahu itu struk palsu yang sudah diedit oleh orang tersebut.'Untungnya saya punya rekap. Setiap transaksi pembayaran pasti langsung saya catat,' kata Marjono saat ditemui Merdeka.com pada Kamis (7/3).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya aset? 'Aku sudah kehilangan jejak uangku. Aku sama sekali tidak tahu ke mana perginya sisa aset yang ada, dan bisa dihitung dengan jari, tinggal dua meskipun salah satunya sudah terjual. Di Jakarta ada dua, satu sudah dijual, sedangkan di Malang masih tersisa satu. Intinya, saat ini aku harus memulai semuanya dari awal lagi,' tegasnya.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
Saat akan melakukan pengisian di ATM BCA Mumbul Nusa Dua, tiba-tiba datang tiga orang dengan menggunakan dua mobil Innova dan Avanza hitam dan melakukan kekerasan dan menyemprotkan cairan terhadap sopir, satpam dan staf PT Andalan. Kemudian, komplotan tersebut memecah kaca mobil dengan palu besar lalu membawa kabur uang.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan, langsung meninjau lokasi dan bertemu pihak Bank BCA Mumbul Nusa Dua. Dia mengatakan, saat ini ada 3 korban yang sedang dilakukan pemeriksaan atas kejadian tersebut.
Selain itu, dia sangat kecewa pada pihak bank karena tidak meminta pengawalan pada pihak Kepolisian, karena hal tersebut sangat membahayakan membawa uang begitu besar.
"Selain itu, saya akan melakukan pendalaman kenapa melakukan pengisian pada malam hari? Bisa kan pagi atau siang hari atau sore hari kan bisa. Kita akan cek lagi nanti," ucapnya, Kamis (26/4).
Hadi menyampaikan, untuk kerugian dari keterangan saksi sekitar Rp 1,8 miliar. Tapi akan di cek lagi karena dari pihak BCA dan PT Andalan ini berbeda.
"Jadi PT Andalan ini tugasnya untuk mengirim uang dari Bank-bank mana saja, atau dari tempat ke tempat yang lain. Untuk uang yang diambil itu bukan hanya uang Bank BCA saja," jelasnya.
Untuk dugaan bahwa pelaku membawa senjata api (Senpi). Hadi menegaskan, itu tidak ada, dan itu dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
"Itu provokator yang kemudian direkam di dalam Medsos. Kemudian, sampai diekspos dan kepercayaannya belum 100 persen. Jadi tidak ada senjata, nanti kita dalami atau cek saksi dan kemudian kita merekonstruksi," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mobil pengisian ATM iyu dirampok di atas fly over Jalan By Pass, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaDugaan tersebut mencuat setelah pihak PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) melaporkan BVS ke Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya).
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaBunga mengaku dicecar soal awal mula investasi dengan temannya saat diperiksa penyidik polisi.
Baca Selengkapnya