Polisi dan Kemenhub Kian Gencar Sosialisasi Kanalisasi Jalur Puncak
Merdeka.com - Polres Bogor dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, mensosialisasikan penerapan sistem 2-1 (kanalisasi) di Jalan Raya Puncak, Bogor, langsung kepada pengguna kendaraan dengan membagikan brosur mengenai sistem anyar ini, Sabtu (12/10/2019).
Dalam sosialisasi ini, Kapolres Bogor AKBP M Joni mengimbau pengendara yang hendak ke Puncak, jangan terpaku untuk tiba pada pagi hari pada 27 Oktober atau saat kanalisasi diujicobakan.
"Tidak perlu pagi hari. Karena setiap saat ada jalur naik dan turunnya. Hanya berbeda penggunaan lajur saja. Kalau pagi hari, dipastikan dua lajur digunakan untuk naik dan satu turun. Kemudian sore hari sebaliknya," kata Joni.
-
Dimana jalur terjal ada di Gunung Puncak Jaya? Selain menjadi salah satu gunung tertinggi di Indonesia, Puncak Jaya memiliki jalur pendakian yang ektrem. Pasalnya, gunung ini dipenuhi oleh batuan tebing yang terjal.
-
Apa saja contoh kata-kata siang hari? 'Seandainya kita tidak mampu untuk memberikan kesenangan kepada orang lain, paling tidak berusahalah supaya kita tidak mengirimkan kesusahan kepada orang lain. Selamat siang dan selamat makan siang.'
-
Di mana jalur Cipanas Puncak berada? Jalan yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-18 ini tampak melintasi kampung dan sungai di kawasan puncak, Cipanas, Cianjur.
-
Kenapa Pertamina adakan lari pagi? Direktur Manajemen Risiko Pertamina, Ahmad Siddik Badruddin mengatakan kegiatan olahraga lari mempromosikan gaya hidup sehat dan juga memberikan kesempatan untuk kita semua pekerja (perwira) bisa berinteraksi dalam situasi yang informal.
-
Kenapa Nagita berlari pagi? Rutinitas lari pagi Nagita Slavina adalah sebuah kegiatan yang memberikan energi dan mampu menghilangkan stres dalam hidupnya yang sibuk dan padat sebagai seorang selebriti.
-
Bagaimana cara lari pagi untuk menghemat waktu? Jika Anda lari pagi tanpa sarapan terlebih dahulu, Anda tidak perlu bangun lebih awal untuk menyiapkan dan menunggu makanan dicerna. Anda juga dapat menghindari cuaca yang terlalu panas atau kemacetan lalu lintas.
Dia juga menjelaskan, jika sistem rekayasa lalu lintas ini berjalan efektif. Maka ke depan akan menjadi permanen menggantikan sistem buka tutup yang selama ini diterapkan di Jalan Raya Puncak.
"Makanya kan nanti dievaluasi. Dibicarakan lagi. Kalau pun nantinya kendaraan terlalu padat dan tidak bisa bergerak kita akan terapkan kembali sistem one way, agar kemacetan terurai," kata dia.
Macet Tidak Hilang
Uji coba kanalisasi, akan diberlakukan hanya akhir pekan, yakni 27 Oktober dan 3 November 2019. Bukan untuk mengurai kemacetan, tapi untuk memberi aksesibilitas lebih kepada masyarakat sekitar, yang selama ini terganggu.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengungkapkan, pada prinsipnya sistem 2-1 merupakan opsi jalan keluar terhadap keluhan masyarakat setempat yang selama ini terganggu aktifitas karena sistem buka tutup di Jalur Puncak.
"Kebijakan rekayasa lalu-lintas sistem 2-1 ini dirumuskan dengan mengakomodir aspirasi masyarakat sekitar Puncak yang kemudian setelah dilakukan kajian dan simulasi pantas untuk diujicobakan," jelasnya.
Menurut Bambang Prihartono Sistem 2-1 ini merupakan salah satu langkah jangka pendek penataan transportasi di jalur puncak. Keberhasilan implementasi dari rekayasa lalu-lintas ini sangat tergantung pada partisipasi publik dan semua pihak.
Selanjutnya Bambang Prihartono juga mengatakan bahwa masyarakat di luar Kawasan Puncak yang menikmati liburan di Puncak dengan kendaraan pribadi, harus menerima dan memahami jika pada waktu pelaksanaan uji coba sistem 2-1 nanti laju kendaraan mereka tetap menemui antrean panjang.
"Saat ini daya dukung jalan di kawasan Puncak telah melampaui kapasitas, menurut data dari Pemkab Bogor, setiap akhir pekan setidaknya terdapat 19 ribu kendaraan berada maupun melintas di Jalur Puncak. Dengan kendaraan sejumlah itu, manajemen rekayasa lalu lintas apapun yang diupayakan tidak akan sepenuhnya menghilangkan kemacetan," jelas Bambang.
Salah satu pengendara mobil yang hendak berwisata ke kawasan Gunung Mas, Suryadi (44) merasa, dengan sistem anyar ini, waktu tempuh yang dibutuhkan untuk ke sejumlah lokasi wisata, akan semakin lama.
"Kayak ke Taman Safari, sudah one way saja butuh sekitar 3 jam dari keluar Tol Ciawi. Apalagi ini cuma dua lajur. Pasti lebih lama sampainya," kata warga Kecamatan Sukaraja ini.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna jalan diimbau untuk meninjau rute perjalanan agar dapat mengantisipasi rekayasa lalu lintas yang sedang berlaku.
Baca SelengkapnyaSatlantas Polres Bogor memberlakukan one way sebanyak tiga kali, yakni dua kali ke arah atas, dan satu kali ke arah bawah.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian masih terus menerapkan kebijakan one way baik menuju Puncak maupun arah sebaliknya.
Baca SelengkapnyaSiang Ini, Polisi Berlakukan One Way dari Jalur Puncak ke Jakarta
Baca SelengkapnyaPolisi menerapkan pemeriksaan ganjil genap (gage) sebelum memasuki Jalur Puncak.
Baca SelengkapnyaWisatawan yang melintasi Jalur Puncak agar memastikan kondisi tubuh dan kendaraannya.
Baca SelengkapnyaKawasan Puncak menjadi destinasi favorit masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk berlibur.
Baca SelengkapnyaKendaraan yang telah melintas di jalur Puncak, data Kamis (9/5) kemarin menunjukan angka 16.000 kendaraan.
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan juga terlihat di sejumlah jalur alternatif yang terdapat di sepanjang jalur Cipanas.
Baca SelengkapnyaPenerapan one way begitu lama karena jumlah kendaraan menuju Jakarta ditaksir mencapai 50 ribu unit.
Baca Selengkapnya"Kami akan terapkan ganjil genap dengan pos sekat di Simpang Gadog," kata Iptu Ardian.
Baca SelengkapnyaKasatlantas Polres Cianjur AKP Anjar Maulana memprediksi volume kendaraan akan terus meningkat hingga Senin petang,
Baca Selengkapnya