Polisi di Lombok Timur Tembak Mati Rekan Sejawat, Motif Masih Diselidiki
Merdeka.com - Seorang personel kepolisian di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, diduga menembak mati rekan sejawatnya. Motif penembakan ini masih didalami polisi.
Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suriyono membenarkan adanya penembakan itu. Tersangka pelaku dan korban merupakan personel kepolisian.
"Pada hari Senin tanggal 25 Oktober 2021 pada pukul 15.15 WITA, saksi Syarif Hidayatullah datang ke rumah korban di Griya Pesona Madani, Kel Denggen, Kec Selong, Kab Lombok Timur karena tidak dapat dihubungi, namun sampai di rumah korban, saksi menemukan korban dalam keadaan berlumuran darah," kata Herman dalam keterangan diterima, Senin (25/10).
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa ajudan bos KKB ditembak? Penembakan buntut insiden penyerangan dan pembakaran sekolah dan kios warga di daerah itu.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
Korban berinisial HT (26), anggota Polri yang bertugas pada bagian Humas Polres Lombok Timur. Terduga pelaku berinisial MN(38) anggota Polri yang bertugas di Polsek Wanasaba.
"Terduga pelaku sudah diamankan di Mapolres Lombok Timur dan diperiksa dengan 3 saksi, yakni Syarif Hidayatullah(26) anggota Polri, Baiq Puji(28) karyawan swasta, dan Azhari(30) seorang wiraswasta," jelas Herman.
Herman menambahkan, hasil olah tempat kejadian perkara membuahkan empat temuan. Pertama, ditemukan dua selongsong peluru senjata laras panjang jenis V2 Sabhara. Kedua, ditemukannya lubang yang diduga terkena peluru. Ketiga, korban ditemukan dalam keadaan tergeletak berlumuran darah masih menggunakan handuk. Dan keempat, saksi mendengar suara tembakan pada sekitar pukul 11.20 Wita.
"Korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia dalam kondisi kaku. Korban diduga sudah meninggal 4 jam yang lalu (sebelum ditemukan), kami temukan ceceran darah dari pintu gerbang sampai posisi terakhir korban ditemukan," rinci Herman.
Terkait motif penembakan, Herman mengaku masih dilakukan pendalaman. Dia berjanji, informasi lanjutan akan disampaikan pada perkembangan berikutnya.
Reporter: M Radityo/Liputan6.com.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insiden perwira polisi menembak rekannya sendiri terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaBukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaInformasi yang beredar, polisi yang melakukan penembakan dan korbannya adalah perwira menengah yang juga pejabat di polres tersebut
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaKetua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaKompolnas mengatakan, penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Baca SelengkapnyaMenurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca Selengkapnya