Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi di tingkat bawah sebut para jenderal penuh intrik & politis

Polisi di tingkat bawah sebut para jenderal penuh intrik & politis Apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2014. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Wakapolri Komjen Badrodin Haiti sebagai Plt Kapolri menggantikan Jendral Sutarman, yang telah diberhentikan. Badrodin akan menjalankan tugasnya sebagai Kapolri, hingga Calon Kapolri baru Komjen Budi Gunawan dilantik oleh Presiden.

Pengangkatan Badrodin menjadi pelaksana tugas Kapolri menuai pro dan kontra. Baru kali ini dalam struktur kepemimpinan di korps bhayangkara menggunakan istilah pelaksana tugas (Plt).

"Setahu saya selama saya di kepolisian nggak ada itu yang namanya Plt (Pelaksana tugas), yang ada itu pelaksana harian. Kalau misalnya kapolri berhalangan hadir, tugas wakapolri menggantikan, ini kan konteksnya beda. Berati baru kali ini Kapolri itu bintang tiga," kata seorang anggota polisi yang enggan disebutkan namanya, saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (19/1).

Polisi berpangkat AKP ini melanjutkan, jabatan bintang di institusi Polri menurutnya adalah jabatan politis. Dimana unsur kedekatan terhadap pimpinan dan juga anggota dewan sangatlah penting untuk dijaga.

"Kalau melati (Kombes) ke bintang (Brigjen) itu kita harus sekolah dulu dan itu sainganya banyak sekali. Tapi kalau udah dapet bintang, tinggal pinter-pinternya saja nyari kedekatan sama pimpinan," ungkapnya.

Dia mencontohkan, saat itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memilih Kapolda Metro Jaya Irjen Timur Pradopo menjadi Kapolri yang baru untuk menggantikan Jendral Bambang Hendarso Danuri. Saat itu Timur langsung diangkat menjadi Kabaharkam dan dicalonkan jadi Kapolri.

"Calon kapolri adalah Prerogratif Presiden. Kalau Presiden sekarang mengangkat Pak Barodin jadi Plt itu hak Presiden. Tapi kan kita yang internal Polri bertanya-tanya, ada apa sebenernya," jelasnya.

Dia pun berharap, kegaduhan di internal kepolisian cepat selesai. Sebagai Presiden Jokowi pun harus memiliki ketegasan memilih Kapolri yang baru untuk bisa menjalankan tugas dan stabilatas keamanan negara.

"Yang namanya pemilihan kepolri memang persaingan Jendral, kami yang bawah-bawah hanya bisa mengikuti. Kalau bisa pak Presiden langsung memilih kapolri baru, jadi nggak usah lagi pakai istilah Plt," tandasnya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rentetan Kasus Kriminal Libatkan Polisi, Anggota Polri Disarankan Rutin ke Psikolog & Cek Kesehatan Mental
Rentetan Kasus Kriminal Libatkan Polisi, Anggota Polri Disarankan Rutin ke Psikolog & Cek Kesehatan Mental

Rentetan kasus kriminal libatkan polisi menunjukkan pembinaan mental Sumber Daya Manusia (SDM) Polri belum berjalan maksimal.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pedas Megawati PDIP Sindir Pangkat TNI-Polri: Memang Kalau Jenderal Keren?
VIDEO: Pedas Megawati PDIP Sindir Pangkat TNI-Polri: Memang Kalau Jenderal Keren?

Megawati menyindir terkait pangkat jenderal di TNI-Polri.

Baca Selengkapnya
Pro Kontra Usulan Polri di Bawah Kemendagri
Pro Kontra Usulan Polri di Bawah Kemendagri

Usulan itu dilontarkan PDI Perjuangan karena melihat banyak masalah di internal Korps Bhayangkara. Terutama dugaan cawe-cawe di Pemilu hingga Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif

Wahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.

Baca Selengkapnya
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Desak Pelaku Bentrokan di Tual Maluku Diperiksa, Singgung Keliru Pahami Jiwa Korsa
Kompolnas Desak Pelaku Bentrokan di Tual Maluku Diperiksa, Singgung Keliru Pahami Jiwa Korsa

Kompolnas mengingatkan seluruh anggota memahami bekerja dan bertugas sebagai satu kesatuan Korps Bhayangkara guna mencegah timbulnya ego sektoral.

Baca Selengkapnya
5 Prajurit TNI Tersangka Penyerangan Polres Jayawijaya Sudah Ditahan
5 Prajurit TNI Tersangka Penyerangan Polres Jayawijaya Sudah Ditahan

Proses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika

Baca Selengkapnya