Polisi dianggap Kafir Harbi, Kapolri janji kejar kelompok JAD
Merdeka.com - Bom bunuh diri yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, menurut Kapolri Jendral Tito Karnavian bagian kelompok Jamaah Ansorut Daulah (JAD). Kelompok ini memang menyasar anggota kepolisian sebagai targetnya.
"Kenapa polisi sasarannya? Mereka menggunakan doktrin Takfiri, segala sesuatu yang bukan berasal dari Tuhan itu adalah haram. Sehingga muslim yang dianggap tidak sepaham dengan mereka dianggap kafir," kata Tito di lokasi kejadian, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (26/5).
Kafir yang dimaksudkan oleh para teroris tersebut adalah Kafir Harbi dan juga Kafir Dzimmi. Dalam hal tersebut, polisi diposisikan sebagai Kafir Harbi, yaitu kafir yang menjadi musuh Allah, musuh Rasulullah, dan musuh kaum Muslimin. Kafir ini selalu membenci Islam, dan senantiasa menumpahkan darah kaum Muslimin. Mereka tidak henti-hentinya memerangi umat Islam, menyiksa, membunuh dan membantai.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Siapa yang menjadi target serangan bom di Kano? Emir Kano, Mohammad Sanusi II, yang dikenal sebagai penentang Boko Haram, sering menghadiri salat di masjid tersebut, sehingga ia mungkin menjadi target.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
"Polisi karena tugasnya, kita melakukan penindakan hukum. Jadi bagi mereka adalah Kafir Harbi. Lebih dari 120 anggota Polri jadi korban, 40 di antaranya termasuk yang gugur. Sementara luka 80-an," ujarnya.
"Sekali lagi, mari kita sama-sama hadapi mereka," tambahnya.
Selain itu, Tito pun menjelaskan, Kafir Dzimmi yaitu kafir yang tidak memusuhi Islam, sebaliknya, mereka adalah kafir yang tunduk kepada aturan negara Khilafah sebagai warga negara, meskipun mereka tetap dalam agama mereka.
Tito mengajak masyarakat agar bersama-sama melawan teroris yang sudah mengorbankan banyak orang.
"Mereka adalah kelompok kecil, kita perlu bersama sama menekan mereka, menetralisir mereka. Kemampuan negara, Polri, TNI, masih jauh di atas mereka," ujarnya.
Dengan adanya peristiwa ledakan bom bunuh diri, Tito meminta kepada masyarakat agar tidak panik dalam menanggapi hal tersebut.
"Masyarakat tidak perlu panik, kita akan melakukan tugas sebaik-baiknya. Sekali lagi, untuk masyarakat jangan panik ya, saya yakin kita semua tetap kuat. Ini kelompok kecil, kita akan kejar mereka," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak kejadian naas tersebut yang merusak citra Kepolisian Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial DE (28) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menyerang Mako Brimob.
Baca SelengkapnyaDengan kini total anggota AO yang sudah ditangkap selama bulan oktober mencapai 42 tersangka.
Baca SelengkapnyaBerencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca Selengkapnya