Polisi Didesak Segera Ungkap Motif Sekarung e-KTP Tercecer di Duren Sawit
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai kasus tercecernya satu karung e-KTP di Duren Sawit, Jakarta Timur, sangat mengkhawatirkan. Dia pun meminta kepolisian segera menindaklanjuti kasus tersebut.
"Memang persoalan e-KTP ini cukup mengkhawatirkan, karena sudah diakui bahwa blanko-blanko tersebut asli. Nah, untuk itu saya minta pada penegak hukum untuk mencermati, menindaklanjuti, melakukan penyelidikan," kata Dasco di Kompleks Parlemen kepada wartawan, Senin (10/12).
Dasco heran dengan temuan-temuan e-KTP itu. Dia melihat, kejadian itu seperti disengaja dan perlu diusut motifnya.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
"Kami juga heran bahwa KTP elektronik yang dicetak dalam blanko-blanko asli ini kemudian banyak ditemukan di beberapa tempat, seperti sengaja supaya ditemukan itu lho. Nah ini motifnya mesti kita lihat, dan hal ini juga termasuk materi investigasi yang sedang kami lakukan dengan saksama," ujar dia.
Dia melanjutkan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno juga mendapat informasi akurat terkait masalah ini. Namun data itu masih terus di dalami.
"Menurut informasi yang kami dapat, hal ini sudah terjadi sejak beberapa lama yang kalau kita lihat bukan soal untuk tujuan kecurangan pemilu. Kalau untuk kecurangan pemilu mungkin kalau ada oknum yang memainkan, ini bisa," ungkapnya.
Dia menambahkan, kasus tercecernya e-KTP itu sulit terungkap jika semua pihak hanya sibuk saling menyalahkan. Sebab, Dasco melihat masalah itu sudah lama terjadi.
"Kalau soal siapa yang harus bertanggungjawab, itu kita susah, karena ini perkara sudah terjadi lama dan menurut informasi yang kami dapat, ada hal-hal yang mungkin di luar pengetahuan pemerintah, yang saat ini ya, soal blanko-blanko ini. Tapi kami belum bisa memberikan secara terbuka karena masih dalam tahap investigasi, mohon sabar," ucapnya.
Sebelumnya, Kapolsek Duren Sawit Komisaris Parlindungan Sutasuhut menjelaskan, yang menemukan pertama kali e-KTP tersebut ialah bocah-bocah sedang main bola. Saat itu, mereka melihat sebuah karung besar ada di sekitar lokasi.
"Ada beberapa anak kecil main bola. Mereka melihat ada karung, itu karungnya di dorong-dorong. Pas dibuka-buka isinya e-KTP," ungkapnya ketika dihubungi Liputan6.com, Sabtu (8/12).
Parlindungan melanjutkan, pihaknya belum dapat menghitung berapa jumlah e-KTP tersebut. Namun, ia memastikan yang ditemukan itu bukanlah blangko kosong.
Saat ini pihaknya masih menyelidiki. Sejumlah saksi pun sudah dimintai keterangan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto angkat bicara terkait penanganan perkara tersebut
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, pencatutan KTP untuk dukungan merupakan persoalan serius yang harus segera ditindaklanjuti
Baca SelengkapnyaSelain dokumen APBD dan catatan aliran dana, tim penyidik KPK juga menyita dokumen elektronik tersimpan dalam komputer.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaKasus Dito bermula saat KPK melakukan penggeledahan rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaSigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca SelengkapnyaMengenai apakah sudah ada tersangka yang diperiksa, Himawan tidak menjawab dengan jelas.
Baca Selengkapnya