Polisi diminta jelaskan kabar SP3 kasus chat porno Rizieq cegah polemik

Merdeka.com - Polisi diminta menjelaskan kabar Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dugaan kasus percakapan pornografi melibatkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab dengan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana, Firza Husein. Penjelasan SP3 itu dinilai penting guna mencegah polemik di masyarakat.

"Nah tapi menjadi pertanyaan kenapa bisa di SP3 ini harus dijelaskan polisi," kata Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean, di DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (7/6).

Dia menjelaskan untuk mengakhiri polemik yang dimaksudnya mengarah pada perpecahan publik. Sebab, menurut dia, selama ini ada masyarakat meminta kasus itu dilanjutkan dan ada masyarakat yang meminta untuk dihentikan.

"Ini supaya publik gak bertanya-tanya dan menduga-duga," kata Ferdinand.

Kabar SP3 kasus chat porno Rizieq-Firza disampaikan oleh Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif. Dia mengaku mendengar penyidikan kasus dugaan chat pornografi Rizieq-Firza dihentikan kepolisian saat berada di Arab Saudi.

Keberadaan Slamet di Arab Saudi tak lain untuk menyampaikan hasil Rakornas Persaudaraan Alumni 212, yang digelar di Cibubur, Jakarta, Selasa (29/5), kepada Rizieq. Namun, Slamet, tak merinci kabar SP-3 kasus pembina PA 212 tersebut. Menurut dia, kasus tersebut dihentikan lantaran tidak memenuhi unsur hukum.

"Ya (SP3). Yang saya dengar kemarin bisik-bisik di Istana Mekah seperti itu," kata Slamet ketika dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (6/6).

Sementara itu, pengacara Rizieq, Kapitra Ampera mengatakan, kepolisian harus segera mengumumkan surat perintah penghentian penyidikan (SP-3) kasus kliennya demi kepastian hukum.

"Demi kepastian hukum Polri harus umumkan. Kita sudah tunggu lama dari Februari agar polisi beri kepastiaan hukum," kata Kapitra dihubungi terpisah.

Reporter: Yunizafira Putri

Sumber: Liputan6.com