Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi dinilai blunder jika perkarakan foto bocah diunggah Ongen

Polisi dinilai blunder jika perkarakan foto bocah diunggah Ongen Ilustrasi Penjara. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepolisian Republik Indonesia terus menindaklanjuti kasus yang menjerat pemilik akun twitter @ypaonganan, Yulius Paonganan. Dia dijerat lantaran diduga telah menyebar konten pornografi di foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, baru-baru ini dikabarkan polisi kembali memasukan delik baru di kasus tersebut yaitu, foto alat kelamin anak kecil yang diposting Yulius dalam akun media sosialnya tersebut. Pakar Hukum dari Universitas Tandulako Palu, Zainudin Ali mengatakan lagi-lagi polisi melakukan blunder jika memperkarakan postingan Ongen soal foto alat kelamin anak kecil.

"Foto alat kelamin anak kecil tidak masuk dalam kategori porno, karena itu tidak termasuk memancing birahi," kata Ali saat dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (7/1).

Bukan hanya itu, Ali menilai foto itu tidak bisa dimasukkan dalam konten pornografi karena foto itu diambil dari salah satu blog kesehatan. Menurutnya, foto bisa dikatakan porno jika mengundang nafsu birahi.

"Saya kira, itu tidak bisa dijadikan delik baru untuk menjerat dengan pasal UU Pronografi, ini aneh," ujarnya.

Ali yang merupakan Wakil Ketua MUI ini menganggap polisi tidak tuntas dalam mengusut kasus Paonganan. Bahkan, semua alat bukti untuk menjerat Paonganan terlalu dipaksakan.

"Ini lagi dicari-cari kesalahan, sehingga penyelidikannya pun lompat-lompat dan tidak tuntas," tegasnya.

Disinggung soal Paonganan belum juga menerima salinan BAP dari polisi, Ali menegaskan hal itu sangat keliru. "Salinan BAP ini harus diberikan, sebagai bahan pembelaan tersangka. Jika hanya dibaca pasti lupa, ini jelas keliru jika sampai saat ini belum juga diberikan," tandas Ali.

Dia menyatakan jika kondisi kepolisian terus seperti ini maka penegakan hukum di Indonesia sudah mundur 3 langkah ke belakang. Semua orang, kata Ali, bicara supermasi hukum, tapi kondisinya jauh api dari panggang.

"Penegak hukum jangan sampai melanggar hukum, bicara ditegakan, tapi malah dilanggar sendiri. Ini bisa berkaibat buruk di mata masyarakat," tandasnya.

Semantara itu, dihubungi terpisah, aktivis Demokrasi Anca Adhitiya merasa Polisi dalam tekanan yang sangat besar. Sehingga, terus berupaya mencari kesalahan Paonganan agar bisa dipidanakan.

"Jika polisi seperti itu, maka rakyat akan berlindung kemana?. Masa foto alat kelamin anak-anak dijadikan delik baru, ini kan aneh kerjanya. Ongen tidak layak diperlakukan seperti ini. Dia adalah tokoh Demokrasi di rezim paranoid saat ini," pungkas Anca. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Minta Video Ibu Lecehkan Anak Kandung di Tangsel Tak Disebarkan, Ingatkan Sanksi Pidana Konten Pornografi
Polisi Minta Video Ibu Lecehkan Anak Kandung di Tangsel Tak Disebarkan, Ingatkan Sanksi Pidana Konten Pornografi

Dua konten video yang dibuat seorang ibu berinisial R kini telah beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya
Viral Bayi Prematur Meninggal Dibuat Konten Foto Oleh Pihak Klinik, Ini Cerita Versi Keluarga
Viral Bayi Prematur Meninggal Dibuat Konten Foto Oleh Pihak Klinik, Ini Cerita Versi Keluarga

Dinkes mengatakan proses pengambilan foto harus dilakukan dengan izin dari pihak keluarga.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Balita yang Dilecehkan Ibu Kandungnya
Begini Kondisi Balita yang Dilecehkan Ibu Kandungnya

Penyidik telah menetapkan R sebagai tersangka atas kasus tindakan pelecehan seksual dan pembuatan konten pornografi.

Baca Selengkapnya
MUI Nilai Konten Oklin Fia Jilat Es Krim bukan Penistaan Agama, Begini Penjelasannya
MUI Nilai Konten Oklin Fia Jilat Es Krim bukan Penistaan Agama, Begini Penjelasannya

Sementara untuk perihal pidananya, Diaz mengatakan kalau pihaknya akan konsultasi ke ahli pidana.

Baca Selengkapnya
Koreksi Foto Terkait Berita: Obat Sirup Zamel Drop dan Ferro-K Ditarik dari Pasaran
Koreksi Foto Terkait Berita: Obat Sirup Zamel Drop dan Ferro-K Ditarik dari Pasaran

Ada kesalahan redaksi dalam penanyangan foto di dalam artikel berjudul: Obat Sirup Zamel Drop dan Ferro-K Ditarik dari Pasaran.

Baca Selengkapnya
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana

Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Tega jadikan Keponakannya Konten Pornografi, Simpan 100 File Tak Senonoh Korban
Pria Ini Tega jadikan Keponakannya Konten Pornografi, Simpan 100 File Tak Senonoh Korban

Terduga pelaku membuat konten pornografi anak sejak September 2022 sampai Juni 2023.

Baca Selengkapnya
Umi Pipik Laporkan Selebgram Oklin Fia ke Bareskrim Usai Heboh Konten Jilat Es Krim
Umi Pipik Laporkan Selebgram Oklin Fia ke Bareskrim Usai Heboh Konten Jilat Es Krim

Laporan Umi Pipik terhadap Oklin sudah diterima Bareskrim Polri.

Baca Selengkapnya
MUI Tegaskan Konten Jilat Es Krim Oklin Fia Langgar Norma Agama
MUI Tegaskan Konten Jilat Es Krim Oklin Fia Langgar Norma Agama

Polisi hanya akan mengusut sesuai dengan laporan ke pihaknya.

Baca Selengkapnya
Usut Kasus Selebgram Oklin Jilat Eskrim, Polisi Libatkan MUI dan Kominfo
Usut Kasus Selebgram Oklin Jilat Eskrim, Polisi Libatkan MUI dan Kominfo

Konten yang dimaksud menjadi buntut pelaporan ini, saat sebuah video merekam Oklin yang memakan es krim dengan cara tak wajar.

Baca Selengkapnya
Miris Bocah SD di Situbondo Lukai Diri Sendiri Terinspirasi Konten Viral Medsos, Dispendik Tegaskan Orang Tua Wajib Jadi Teman Curhat Anak
Miris Bocah SD di Situbondo Lukai Diri Sendiri Terinspirasi Konten Viral Medsos, Dispendik Tegaskan Orang Tua Wajib Jadi Teman Curhat Anak

Miris, seorang bocah SD di Situbondo mengaku ikut-ikutan tren viral media sosial dengan menyakiti diri sendiri.

Baca Selengkapnya
Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal Usai Dijadikan Konten, Begini Penjelasan Dokter Anak
Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal Usai Dijadikan Konten, Begini Penjelasan Dokter Anak

Dikatakan bahwa foto dan video dikirimkan pihak klinik pada Kamis (16/11) atau setelah bayi sudah meningga dunia

Baca Selengkapnya