Polisi Duga Kapal Cepat Kupang-Alor Terbakar akibat Perbaikan AC
Merdeka.com - Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran kapal cepat rute Kupang-Alor, Cantika 77 yang mengakibatkan 14 penumpang tewas di perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (24/10). Dugaan sementara api dipicu perbaikan pendingin ruangan atau AC.
"Kapal tersebut mengalami kebakaran, berdasarkan informasi sementara, ketika itu awaknya akan memperbaiki AC, kemudian terjadi kebakaran," ungkap Kapolda NTT Irjen Pol Johny Asadoma saat menggelar konfresnsi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Selasa (25/10).
Menurutnya, kapal cepat yang terbuat dari fiber membuat api sangat cepat membesar. "Karena terbuat dari fiber ini menambah cepatnya api menjalar dan meluluhlantahkan kapal tersebut," kata Johny Asadoma.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Bagaimana kebakaran kapal di Cilacap terjadi? Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, tiba-tiba saja terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lainnya.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Kenapa kapal terbakar di Cilacap? Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
-
Kapal apa yang terbakar di Cilacap? Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,' kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
Bentuk Tim Khusus
Sebelumnya, Polda NTT akan membentuk tim khusus untuk mengusut kebakaran kapal cepat Cantika 77. "Kami membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi terhadap sebab-sebab kebakaran," kata Johny.
Tim khusus yang dibentuk dari Direktorat Polair (Ditpolair) dan Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda NTT. "Tim akan melakukan penyelidikan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan dan penyebab kebakaran. Ini semua akan diselidiki tim khusus, memang data masih simpang siur, tapi (ada) data yang kami pegang sampai hari ini," ujarnya.
Polda NTT mengerahkan tiga kapal untuk membantu tim SAR melakukan pencarian korban. "Polri akan fokus melakukan pencarian, memberikan pertolongan, memberikan bantuan kepada mereka yang selamat dan melaksanakan identifikasi terhadap jenazah yang sudah ada RSB Titus Uly Kupang," tutupnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran kemungkinan besar bermula dari dek kendaraan di dalam kapal.
Baca SelengkapnyaKapal pesiar Azzimut 80 di Kepulauan Seribu hangus dilalap si jago merah pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab kemunculan asap di dalam KM Umsini.
Baca SelengkapnyaBasarnas Kendari mengerahkan tim Rescue Pos SAR Wakatobi dengan mengunakan Rigid Inflatable Boat (RIB).
Baca SelengkapnyaHingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran masih diselidiki termasuk nilai kerugian dari peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaProses pemadamannya dilakukan oleh lima unit tug boat pemadam milik PT. PELINDO Semarang.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, kejadian itu dipicu dari proses perbaikan kapal yang berkaitan dengan pengerjaan pengelasan.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan yang terbakar pada awalnya hanya dua. Namun kebakaran kemudian menjalar ke kapal-kapal lainnya.
Baca SelengkapnyaKapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Berkah terbakar di Pelabuhan Indah Kiat Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Rabu (6/9).
Baca Selengkapnyapenyebab kebakaran diduga berasal dari ledakan pada mesin pendingin (freezer) kapal saat aktivitas bongkar muat ikan.
Baca Selengkapnya