Polisi gandeng Jepang buru pelempar molotov rumah Mardani Ali Sera
Merdeka.com - Polisi bekerja sama dengan Badan Kerjasama Internasional Jepang (Japan Internasional Cooperation Agency/JICA) guna menyelidiki kasus pelemparan molotov di kediaman politisi PKS Mardani Ali Sera. Dilibatkannya Jepang untuk mengetahui sidik jari pelaku yang menempel di melotov tersebut.
"Kita bahkan dibantu sama Jepang buat identifikasi untuk mengambil sidik jari di botol. Tapi belum (mengarah ke pelaku)," kata Kapolres Bekasi Kombes Indarto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (8/8).
Menurut Indarto, pihaknya mendapat informasi jika Jepang kesulitan untuk mengidentifikasi sidik jari pelaku. Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Belum ada (hasilnya), tapi saya dengar mereka ada kesulitan karena botolnya itu terbuat dari benda yang tidak bisa menyerap SGL. Apalagi kan posisinya udah dipindah-pindah itu," ujarnya.
Indarto mengatakan, saat ini tim tengah bekerja untuk ungkap siapa pelaku pelemparan bom melotov di rumah politisi PKS Mardani Ali Sera. Salah satunya adalah mencari unsur politik dalam kasus itu.
"Ya kalau motif semuanya ada, bisa macam-macam. Kita dalami semua tapi sementara ini belum mengarah ke pelaku," kata Indarto.
Meskipun demikian, Indarto mengatakan kalau dalam pemeriksaan Mardani tak menyebutkan kalau ia mempunyai musuh di dunia politik. "Enggak. Beliau nggak menyampaikan hal tersebut," ujarnya.
"Nggak ada, itu hal pertama yang kita cek, jadi nggak ada. Sama tetangga nggak ada masalah. Sama orang lain tidak ada. Bahkan permasalahan tidak ada," sambungnya.
Selain Mardani, polisi juga telah memeriksa beberapa orang saksi. "Banyak informal sama formal. Yang formal kita masukan ke BAP," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIstri korban, Maidar berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran bebas.
Baca SelengkapnyaKasus Dito bermula saat KPK melakukan penggeledahan rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaKeterangan warga, saat kejadian pelaku ada di lokasi. Namun warga tidak mengira karena saat itu warga sedang memadamkan api.
Baca SelengkapnyaAksi pengendara diduga staf khusus Badan Intelijen Negara (BIN) berinisial AS itu sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaAgung menyampaikan saat beraksi pelaku menutup diri menggunakan selimut.
Baca SelengkapnyaKepolisian saat ini masih berupaya memburu terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaTersangka DM dinilai tak seorang diri dalam aksi pelariannya saat menjadi DPO kasus kepemilikan senpi ilegal.
Baca Selengkapnya