Polisi gelar prarekonstruksi kematian Mirna di Olivier Cafe
Merdeka.com - Kepolisian Polda Metro Jaya langsung menggelar prarekonstruksi usai ditemukan racun sianida dalam tubuh Wayan Mirna Salim (27) yang tewas usai meminum kopi di Olivier Cafe, West Mal Grand Indonesia, Rabu (6/1) lalu. Prarekonstruksi itu digelar di Olivier Cafe pada pukul 10.30 WIB dan hingga pukul 10.57 WIB masih berlangsung.
Pantauan merdeka.com, Senin (11/1) akibat adanya prarekonstruksi, Olivier Cafe ditutup. Tirai-tirai dipasang untuk menutup jendela.
Petugas keamanan Mal Grand Indonesia tampak berjaga di luar kafe. Awak media tidak diperkenankan masuk. Karena kondisi masih sepi, tak ada pengunjung yang penasaran dengan prarekonstruksi tersebut.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Kenapa wanita harus waspada minum kopi? Ketika membicarakan dampak konsumsi kopi, perhatian khusus harus diberikan pada wanita. Wanita disarankan untuk membatasi asupan kafein harian mereka karena beberapa alasan tertentu.
-
Mengapa pengantin wanita meninggal? Diketahui, pengantin wanita ini meninggal dunia lantaran kelelahan dan mengalami hipertensi.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Kenapa bibir bisa kering karena kopi? Dr. Bulsiewicz, M.D., MSCI, gastentrolog, mencatat bahwa air panas yang digunakan untuk minum kopi dapat melemahkan lapisan alami pada kulit bibir.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
Sebelumnya, dokter forensik telah mengautopsi jasad Mirna di Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur pada Minggu (10/1) mulai 00.00 WIB hingga 01.00 WIB. Musyafak menuturkan dugaan kerusakan lambung Mirna akibat zat korosif jenis sianida berdasarkan ciri reaksi korban seperti kejang, mulut mengeluarkan buih.
Namun Musyafak menyebutkan dugaan itu akan dipastikan melalui analisa yang dilakukan tim dokter RS Polri Kramatjati. Saat ini, dokter forensik kepolisian telah membawa sampel hati, lambung dan empedu guna memastikan penyebab kematian Mirna.
Sementara itu, penyidik menganalisa kamera tersembunyi (CCTV) di lokasi kejadian namun tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Sebab kamera tersembunyi itu tidak merekam lokasi tempat duduk Mirna maupun rekannya korban yang tiba lebih dulu di lokasi kejadian.
Namun, polisi mendalami keterangan sejumlah saksi termasuk seorang saksi kunci terkait kematian korban yang diduga tidak wajar sehingga dicurigai terjadi tindak pidana.
Tak hanya bercampur dengan korosif alias zat yang bersifat perusak, kopi tersebut pun diduga mengandung sesuatu. Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krisna Murti, kopi yang dikonsumsi oleh Mirna sempat dicicipi oleh seorang pekerja Olivier Cafe di Mal Grand Indonesia.
"Setelah Mirna kejang usai mengonsumsi kopi, seorang pekerja Olivier Cafe tersebut membawa kopinya ke dapur dan sempat mencicipinya dan ketika saksi mencicipi setetes kopi itu merasakan kebas," ucapnya, Minggu (10/1).
Menurut Krisna, seorang pekerja tersebut mencicipi kopi dengan menggunakan sedotan ke telapak tangannya. "Ketika dicicipi, kopi tersebut saksi akui merasa mual dan muntah. Kemudian saksi merasa mual selama 30 menit," bebernya.
"Berdasarkan itu, polisi menduga kopi itu mengandung sesuatu," tambah Krishna.
Namun, Krishna menegaskan hal itu harus dibuktikan secara analisis ilmiah terhadap sampel lambung, hati dan empedu Mirna termasuk kandungan kopi.
"Penyidik kepolisian belum dapat memastikan kematian Mirna terjadi unsur tindak pidana pembunuhan atau tidak. Karena menunggu hasil analisis tim forensik dan polisi juga harus menyusun dan merekonstruksi kronologis, serta mencocokkan alat bukti lainnya guna menyimpulkan kematian Mirna terdapat unsur pidana atau tidak," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Edi dipolisikan lantaran dianggap pelapor terlibat menghilangkan barang bukti rekaman CCTV kematian Mirna.
Baca SelengkapnyaMuseum sementara ditutup karena di dalam banyak barang-barang bersejarah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki penyebab korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus tewasnya wanita berinisial FN setelah jatuh dari lantai tiga K Gym di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (18/6) lalu.
Baca SelengkapnyaJessica Wongso akan dibebaskan bersyarat dari Lapas, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (18/8) hari ini
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Baca SelengkapnyaFilm dokumenter tersebut dipastikan segera tayang pada September 2023.
Baca Selengkapnya