Polisi Gelar Prarekonstruksi Meninggalnya Bocah Umur 4 Tahun di IPAL Jambi
Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jambi bersama Satuan Reserse Kriminal Polresta Jambi melaksanakan pra rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memudahkan proses penyelidikan kematian anak berinisial Ky (4) di Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.
Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta mengatakan bahwa baru saja menyelesaikan pra rekonstruksi perkara yang ditangani satreskrim polres Kota Jambi, alhamdulillah sudah selesai.
"Kita melakukan ini agar pra rekonstruksi ini bisa memudahkan penyidik untuk menemukan hal yang bisa membantu memproses pelaksanaan penyidikan oleh satreskrim,"katanya, pada Sabtu (3/9).
-
Siapa yang mengapresiasi kesiapan Polda Jateng? Kesiapan Polda Jateng dalam menyambut Pemilu 2024 ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Politikus NasDem tersebut menilai, penempatan personel kepolisian di tiap TPS dapat menjaga kondusifitas di lapangan.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa hasil capaian Bareskrim Polri? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Ia menyampaikan, untuk adegan tadi sebanyak 21 baik dari kegiatan ibu korban bersama Ky saat lagi di warung. Kemudian korban dinyatakan hilang oleh pihak keluarga setelah itu mencari korban dan dibantu oleh warga sekitar.
Kemudian, sebanyak 10 orang saksi dihadirkan untuk pra rekonstruksi dilakukan satu per satu adegan perkara yang dimainkan dan sesuai keterangan saksi ke penyidik.
"Kita dari pihak kepolisian tidak hentinya melakukan evakuasi dan termasuk melakukan pra rekonstruksi,"tegas Andri.
Ia menyampaikan, harapan kedepannya ada pra rekonstruksi ini dilakukan supaya bisa memudahkan untuk memproses perkara ini dan menemukan siapa tersangkanya. "Kami juga tidak pernah henti kami terus bekerja untuk mengungkap perkaranya ini,"tegasnya.
Menurut Andri, rekaman Cctv yang diberikan oleh pihak keluarga sudah di analisa faktanya karena ibu yang diduga membawa dua orang anak tersebut ternyata bukan korban.
"Kita sudah yakin bahwa dua orang anak yang dibawah oleh ibu itu pada saat terekam oleh Cctv itu bukan korban,"tutupnya.
Sementara itu, Ibu Ky, Nur Lela Pitriana menjelaskan bahwa mengikuti pra rekonstruksi kematian anaknya itu saat hilang saja Sabtu pagi dan sebanyak 7 adegan.
Kemudian, adegan yang diikuti tadi anak kami inisial Ky pamit untuk bermain bersama temannya yang bernama Azriel, setelah itu adegan melakukan pencarian pertama, kedua serta mencari di Rt 28 dan bertemu sama bapak Ky.
"Kami melakukan adegan saat pra rekonstruksi tadi kayaknya 7 adegan kami lupa, tapi kami ikut pada saat anak kami hilang saja,"jelasnya.
"Kami juga berharap semoga cepat ditemukan tersangka nya karena anak kami sudah 42 hari meninggalnya dan tersangka belum juga ditemukan, karena kalau sudah ketemu tersangkanya kami tidak merasakan khawatir lagi,"tambahnya.
Menurut dia, kenapa ada khawatir karena warga disini pada ketakutan kalau pelaku belum ditangkap disini banyak anak anak.
"Kami takut kalau pelaku belum ditangkap kami juga takut kalau pelaku itu predator anak,"jelasnya.
Reporter: Hidayat
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang hadir langsung di lokasi menyatakan, pihaknya mengikuti prosedur dan memastikan tidak ada rekayasa pada ekshumasi itu.
Baca SelengkapnyaPolres Kediri Kota menggelar rekonstruksi kasus pengeroyokan hingga tewas santri PPTQ Al-Hanifiyyah Kediri, Bintang Balqis Maulana (14).
Baca SelengkapnyaTidak ada fakta baru yang terungkap dalam proses rekonstruksi yang digelar secara tertutup.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini dibuat, rekontruksi masih berlangsung dan dalam penjagaan ketat.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaSigit juga meminta Bareskrim Polri untuk melakukan supervisi.
Baca SelengkapnyaSekiranya ada 10 adegan untuk kasus KDRT dilakukan Panca terhadap istrinya.
Baca SelengkapnyaBerkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca Selengkapnya