Polisi geli ada orang mengaku jenderal bintang 5 dari PBB
Merdeka.com - Tiga orang pria yang mengaku jenderal dari PBB ditangkap Detasemen Polisi Militer Medan. Salah satu di antara mereka mengaku berpangkat jenderal bintang lima, sementara dua lainnya memasang pangkat letnan jenderal.
Karena terbukti bukan anggota militer, mereka pun diserahkan ke Polresta Medan, Rabu 19/11) lalu.
Polisi mengaku geli melihat tiga orang itu. Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta menyarankan ketiganya ke psikiater.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa yang mengucapkan kata-kata tentara? 'Jangan pernah kau merasa lelah untuk bangsamu ini. Berikanlah yang terbaik dengan kemampuan dan kerja kerasmu. Jagalah kami dan negara tercinta ini. Indonesia milik kita, jangan pernah sampai dimiliki oleh lainnya.'
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Bagaimana KGB mengintai Jenderal TNI? “Koper yang dibawa anggota staf Athan itu dibuka dan digeledah lagi oleh pihak Soviet saat anggota itu keluar kamar,“ kisah Sayidiman.
-
Kenapa KGB mengintai Jenderal TNI? Kedatangan Mayjen Sayidiman, sebagai jenderal yang memiliki posisi penting di Dephankam Indonesia pasti menimbulkan kecurigaan pihak Uni Soviet.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
"Kondisi psikologis mereka perlu diperiksa. Karena di Indonesia, jenderal itu tidak ada bintang lima," kata Kombes Nico.
Mengenai pengakuan ketiga jenderal gadungan itu bahwa mereka tentara PBB, kata Nico, untuk menjadi tentara perdamaian dunia di bawah naungan PBB, memiliki syarat tertentu. Syarat paling sederhana adalah fasih berbahasa Inggris. Kenyataannya, ketiga tentara gadungan tersebut sama sekali tak mampu menggunakan bahasa internasional.
"Dari tidak bisanya mereka berbahasa Inggris, kita sudah bisa ragukan jika mereka palsu," imbuh Nico.
Walau begitu mereka tak ditahan. Karena hukuman di bawah lima tahun, ketiganya cuma kena wajib lapor.
Aditya Bambang Mataram mengaku sebagai jenderal bintang lima dari United Nations Peace Keeping Forces Council South East Asia (UN-TPKFCSEA). Dua lainnya berpangkat letnan jenderal yakni Jemmy Mokodompit dan Syarifudin P Simbolon.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan seorang polisi gadungan yang sedang diperiksa oleh polisi asli.
Baca SelengkapnyaApa jadinya jika seorang personel kepolisian tak hafal Pancasila?
Baca SelengkapnyaSeorang pria berseragam ala Korps Bhayangkara berhasil diamankan Propam Polres Sampang.
Baca SelengkapnyaTernyata Bripka Rubangi mendapat tugas membacakan Pancasila secara mendadak.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang jenderal bintang 1 Wakapolda Bengkulu melakukan aksi OTT kepada bintara yang baru lulus.
Baca SelengkapnyaMomen seorang Bhabinkamtibnas tak hafal Pancasila hingga ramai jadi sorotan di media sosial.
Baca SelengkapnyaSosok polwan asal Aceh ini pernah viral saat bertugas jadi pasukan perdamaian PBB. Ini potret terbarunya.
Baca SelengkapnyaBegini momen unik seorang anggota polisi yang dicap 'jenderal bintang 4' meski baru dilantik.
Baca SelengkapnyaKejadian ini terjadi di Polsek Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPolwan cantik yang empat menyedot banyak perhatian setelah mendapat tugas di Afrika Brigadir Hikma Nur Syafaa resmi menyandang pangkat Brigadir.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Pak Bhabin yang berani meledek Wakapolri Agus Andrianto, Wakapolri pun bereaksi tidak terduga.
Baca Selengkapnya