Polisi Identifikasi 4 Korban Tsunami Banten, Ini Identitasnya
Merdeka.com - Biddokes Polda Banten kembali mengidentifikasi korban bencana tsunami di sekitar Pantai Selat Sunda, Banten. Total korban yang sudah teridentifikasi berjumlah empat orang, berdasarkan data hingga pukul 07.00 WIB, Selasa (25/12).
Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumadi mengatakan, empat orang yang sudah ditemukan itu dari jumlah total 224 orang tewas yang ditemukan oleh tim SAR gabungan.
"Korban meninggal yang dapat kami himpun di RS Pandeglang 224 orang, data sudah teridentifikasi 204 dan yang sudah diambil keluarga 200 orang dan yang belum diambil oleh keluarga 4 orang," kata Edy saat konferensi pers di Hotel Wira Carita, Banten.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Apa penyebab kematian korban tsunami? Golitko dan timnya pergi ke tempat tengkorak ditemukan, di dekat lokasi yang dikenal sebagai Paniri Creek oleh Hossfeld, untuk menganalisis tanah di sana. Tujuannya untuk menemukan informasi penyebab tewasnya orang tersebut dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah geologi wilayah itu.
-
Siapa yang menjadi korban Gempa Besar Kanto? Korban jiwa terbesar disebabkan oleh pusaran api yang melanda Rikugun Honjo Hifukusho (sebelumnya Depot Pakaian Tentara) di pusat kota Tokyo, di mana sekitar 38.000 orang terbakar setelah berlindung di sana setelah gempa bumi.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
Sementara itu, Kabiddokes Polda Banten AKBP Nariyana menjelaskan, 20 orang yang belum bisa diidentifikasi oleh pihaknya dikarenakan adanya beberapa kendala.
Polisi Konpers Tsunami Banten ©2018 Merdeka.com
"Secara umum identifikasi tak ada kendala yang berat, yang 20 ini belum teridentifikasi karena yang pertama data antemortem belum ada, jadi keluarga belum lapor, kedua identitas diri tak melekat di dirinya seperti KTP, SIM dan lain-lain atau bekas luka dimana seperti tato ada dimana belum ada keluarga lapor. Terakhir sidik jari sudah rusak," kata Nariyana.
"Masyarakat yang merasa keluarganya hilang dan sampai sekarang belum ketemu bisa segera laporkan ke kita (polisi)," sambungnya.
Nariyana pun menerangkan, untuk 20 jenazah yang masih belum teridentifikasi oleh pihaknya sudah dilakukan penyimpanan di dalam container atau tempat penyimpanan jenazah, sambil menunggu keputusan kapan akan dilakukan penguburan massal.
"Seminggu sampai dua minggu bisa kita menyimpan jenazah di container. Tapi, kita juga tetap harus menentukan kapan akan dilakukan penguburan massal," terangnya.
Selain itu, Edy menambahkan, untuk fokus pencarian korban pada hari ini berlokasi di Sumur, Banten. Namun, pihaknya juga tetap mencari di lokasi lainnya.
"Hari ini tetap pencarian, tapi fokus kita hari ini di Sumur," ucap Edy.
Berikut empat orang nama yang sudah teridentifikasi
1. Rami 38 tahun warga Indramayu2. Soleman 47 tahun warga Kampung Karang Pempek, Panimbang, Pandeglang3. Urmala 48 tahun warga Singkawang4. Anwar Suwandi Halau 53 tahun warga Bekasi Selatan.
Berikut nomor atau kontak yang dapat dihubungi masyarakat untuk mencari anggota keluarga yang masih hilang 0878-8005-2760, 0852-1167-2708, 0852-1167-2721.
Sementara Media Sosial Bidang Humas Polda Banten yakni Facebook: BIDHUMAS POLDA BANTEN, Instagram : Humaspoldabanten, dan Twitter : @bidhumas_banten.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaSesuai informasi yang diterima posko pengaduan, masih ada tiga korban yang belum ditemukan
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi 5 korban tewas dalam kecelakaan bus di KM 41 ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat dua mobil melintas di Jalan Lintas Sumatera di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji.
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaJasad pertama anak-anak berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 11.54 Wib
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan jasad korban banjir bandang di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Korban diidentifikasi sebagai Suardi (70) dan Mutmita (5).
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca Selengkapnya