Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Identifikasi Siswi SMA Pengeroyok Siswi SMP di Pontianak 3 Orang

Polisi Identifikasi Siswi SMA Pengeroyok Siswi SMP di Pontianak 3 Orang ilustrasi kekerasan anak. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Polisi menaikan status penyelidikan kasus pengeroyokan dilakukan siswi SMA terhadap seorang siswi SMP berinisial ABZ (15), di Pontianak menjadi penyidikan. Hasil penyidikan polisi pelaku diketahui berjumlah tiga orang.

Tiga pelaku berinisial F (17), T (16), dan N (16) ini masih dalam satu sekolah yang sama di Pontianak. Hal ini diketahui setelah polisi mendapat keterangan dari orang tua korban.

"Terlapor sudah diindentifikasi sama penyidik Polresta Pontianak. Ada tiga orang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan (10/4).

Dedi mengatakan, polisi akan meminta hasil visum dari rumah sakit tempat korban dirawat. Selain meminta hasil visum dari rumah sakit, polisi akan kembali menggali keterangan dari orangtua korban dan beberapa saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.

"Mereka tentunya akan dipanggil dan dimintai keterangan. Artinya proses jelas namun demikian karena pelaku dan korban adalah anak di bawah umur maka proses penyidikannya juga harus ada pendampingan dari KPAI," kata Dedi.

Menurut Dedi, kasus ini bermula dari perselisihan di media sosial antara korban dengan salah seorang pelaku hingga berujung ke penganiayaan. Pelaku bersama temannya lantas mengajak temannya untuk menganiaya korban.

Orangtua korban pun melaporkan penganiayaan yang menimpa anaknya ke Polsek Pontianak Selatan pada tanggal 5 April 2019 dan pada tanggal 8 April kasus dilimpahkan ke Polres Pontianak.

"Teman-temannya ikut membantu untuk melakukan penganiayaan terhadap korban," ucap Dedi.

Pada Selasa (9/4) siang kemarin kasus ini sudah dilaporkan pihak keluarga dengan Laporan Polisi (LP) bernomor LP/662/IV/RES.1.18/2019/KALBAR/RESTA PTK.

Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat ikut mendampingi kasus ini sejak menerima laporan dari pihak keluarga dan korban pada tanggal 5 April lalu.

"Kami terima pengaduan tanggal 5 April itu dari orangtua korban serta korban ke kantor kami. Pada hari itu juga ternyata ada mediasi yang dilakukan oleh Polsek Pontianak Selatan, karena kejadiannya di wilayah hukum itu," kata Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhaya, dalam perbincangan dengan merdeka.com, Rabu (10/4).

Di hari yang sama, kata Eka, ternyata pihak keluarga mengatakan akan ada mediasi dengan pihak Polsek. Sehingga KPAD mengirimkan dua orang mendampingi. Korban tidak ikut, tetap di kantor KPAD melakukan hypnoprana terapi.

"Jadi sebelum mereka ke sini ternyata sudah membuat laporan ke polisi, ke Polsek Selatan. Jadi laporan mereka jam 1, kita diberi tahu ada mediasi jam 2 di polsek. Mediasi itu bukan kami pengusulnya, ini dari pihak polsek, rupanya melihat pelaku dan korban sama-sama anak. Pihak polisi saat itu belum tahu kejadian sebenarnya kayak seperti apa," tutur dia.

"Sementara saya di kantor bersama korban. Korban didampingi neneknya, selesai jam 5 korban kami antar pulang," katanya.

Pada konseling awal, katanya, korban mengaku dipukul, ditampar dan ditenda oleh geng pelaku yang terpecah di dua lokasi. Bahkan pengakuan korban pula, kepalanya sempat dibenturkan ke aspal.

"Kemudian keesokan harinya, terbuka fakta lain, pengakuan ABZ ke orangtua dan pengacara juga mengalami pelecehan pada alat vitalnya. Tapi bukan maksudnya dilakukan secara langsung, anak itu dalam kondisi pakai celana, dia masih pakai celana jins-nya," katanya.

Eka coba memastikan hal itu pada korban kembali saat bertemu Selasa pagi. Termasuk orangtua korban.

"Kemari pagi kita tanya juga pengakuannya, masih pakaian lengkap, itu jawaban versi korban. Saya tanyakan lagi dan itu jawaban sama dari korban. Saya bilang coba ceritakan jujur, saya tanya pakai celana, katanya masih, kalau dipukul ditampar benar," jelas Eka.

Penjelasan Eka sekaligus meluruskan kabar yang menyebut ada perbuatan tak senonoh dilakukan secara langsung oleh pelaku pada alat vital korban.

Hasil pendampingan awal, pengeroyokan itu terjadi karena teman pria. P, sepupu korban, memiliki mantan teman pria yang kini berhubungan dengan D salah satu pelaku.

"Tapi si pria itu masih berteman juga dengan di P. Lalu saling berkomentarlah. Nah korban ini sering ikut berkomentar juga, hal itulah yang membuat pelaku emosi sehingga timbulkan niatan berbuat tindakan itu," sambungnya.

Kemudian pada tanggal 29 Maret itu, korban dan sepupunya yang berada di rumah dijemput salah satu pelaku. Pelaku mengaku ingin membicarakan sesuatu. Sampai terjadilah penganiayaan itu.

"Jadi pelakunya ada 12 orang, dua orang jadi provokator kisah awalnya, 3 orang pelaku utama yang memukul menganiaya, sisanya tim hore, ada juga jagain lokasi, ada yang nonton," katanya.

Setelah kembali ke rumah, korban tidak langsung menceritakan kejadian yang dia alami ke orangtuanya. Justru sepupunya yang menceritakan lebih dulu pada kakak korban kemudian disampaikan ke orangtua mereka.

"Setelah kejadian ini korban tidak berani cerita ke orangtua. Tapi dia ngerasa badannya sakit. Kebetulan kakeknya tukang urut, jadi dia minta urut, tolong urutkan karena kecapekan. Tapi tahu-tahu sepupunya cerita sama kakaknya, kakaknya cerita ke ibunya, dan kasus ini terbuka," jelas Eka.

Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi dan sedang diselidiki. Sementara KPAD mengaku terus melakukan pendampingan.

Sedangkan korban ABZ masih dirawat di rumah sakit karena penganiayaan seperti pemukulan di bagian kepala yang dilakukan pelaku.

"Korban masih dirawat karena terus mual dan muntah setelah kepalanya dipukul," tegas Eka.

Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Amankan Dua Pelaku, Polisi Periksa Tujuh Saksi Kasus Bully Siswi SMP di Bojonggede
Amankan Dua Pelaku, Polisi Periksa Tujuh Saksi Kasus Bully Siswi SMP di Bojonggede

Korban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.

Baca Selengkapnya
Ayah Siswi SMP yang Dibunuh dan Diperkosa 4 ABG Dilarang Temui Pelaku, Polisi Khawatir Dia Mengamuk
Ayah Siswi SMP yang Dibunuh dan Diperkosa 4 ABG Dilarang Temui Pelaku, Polisi Khawatir Dia Mengamuk

Petugas kahwatir ayah korban tak bisa mengendalikan emosi sehingga menimbulkan keributan di kantor polisi.

Baca Selengkapnya
Pengakuan 4 ABG saat Bunuh dan Perkosa Siswi SMP di Kuburan China: Nafsu Nonton Film Porno
Pengakuan 4 ABG saat Bunuh dan Perkosa Siswi SMP di Kuburan China: Nafsu Nonton Film Porno

Para ABG di Palembang dua kali memperkosa siswi SMP, AA (13), yang dibunuh di kuburan China.

Baca Selengkapnya
Kasus Siswi SMP di Jambi Dipukul dan Disundut Rokok: Terduga Pelaku 2, 1 Mangkir Saat Diperiksa Polisi
Kasus Siswi SMP di Jambi Dipukul dan Disundut Rokok: Terduga Pelaku 2, 1 Mangkir Saat Diperiksa Polisi

Polisi juga sudah memeriksa lima orang saksi dalam kasus tersebut. Meski belum sampai pada tahap penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya
Viral Siswi di Makassar Digebuki Geng Wanita Gara-Gara Rebutan Cowok, 7 Pelaku Tertunduk saat Diciduk
Viral Siswi di Makassar Digebuki Geng Wanita Gara-Gara Rebutan Cowok, 7 Pelaku Tertunduk saat Diciduk

Satu wanita memakai penutup kepala memukuli korban yang sudah tergeletak di tanah. Sempat dilerai pria, tetapi saja korban digebuki.

Baca Selengkapnya
Siswa SMP di Cilacap yang Dipukul & Ditendang Kakak Kelas Alami Rusuk Patah dan Sejumlah Luka
Siswa SMP di Cilacap yang Dipukul & Ditendang Kakak Kelas Alami Rusuk Patah dan Sejumlah Luka

Saat penganiayaan terjadi korban FF dipukul beberapa kali di bagian perut dan wajah.

Baca Selengkapnya
Keroyok Dua Remaja hingga Tewas dan Kritis, 17 Pelajar Diringkus Polisi
Keroyok Dua Remaja hingga Tewas dan Kritis, 17 Pelajar Diringkus Polisi

Polisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Siswi SMP di Sumsel Diperkosa Mantan Pacar dkk, Modus Ajak Ketemu Sampai Diancam Dibunuh
Kisah Pilu Siswi SMP di Sumsel Diperkosa Mantan Pacar dkk, Modus Ajak Ketemu Sampai Diancam Dibunuh

Ketiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.

Baca Selengkapnya
Garang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi
Garang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi

Tiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil

Baca Selengkapnya
Motif Perundungan Siswa SMP 2 Cimanggu Cilacap Gara-Gara Geng Sekolah
Motif Perundungan Siswa SMP 2 Cimanggu Cilacap Gara-Gara Geng Sekolah

Selain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.

Baca Selengkapnya
Tersangka Kasus Remaja Putri Duel Pakai Celurit di Palembang Bertambah Jadi Tiga Orang
Tersangka Kasus Remaja Putri Duel Pakai Celurit di Palembang Bertambah Jadi Tiga Orang

Polisi kembali menetapkan tersangka kasus duel dua remaja putri menggunakan celurit hingga viral di media sosial. Jumlah tersangka kini menjadi tiga orang.

Baca Selengkapnya
Pengakuan 2 Pelaku Bullying: Menyesal Pukul dan Tendang Siswa SMP di Cilacap
Pengakuan 2 Pelaku Bullying: Menyesal Pukul dan Tendang Siswa SMP di Cilacap

Saat ini korban FF yang dipukul dan ditendang korban sedang menjalani perawatan.

Baca Selengkapnya