Polisi Janji Tindak Tegas Anggota Jika Terbukti Sebabkan 2 Mahasiswa Kendari Tewas
Merdeka.com - Unjuk rasa mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara, berakhir duka. Dua mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari meninggal dunia saat menyuarakan aksinya menolak RUU KUHP dan UU KPK hasil revisi.
Korban meninggal dunia pertama atas nama Randi (21) juga berstatus mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO dan Yusuf, mahasiswa jurusan Teknik D-3.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol M Iqbal, mengaku sudah dilakukan autopsi terhadap dua mahasiswa tersebut.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Bagaimana kematian korban diketahui? Kematian korban diketahui pertama kali oleh penghuni apartemen yang mencium aroma kurang sedap.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
"Autopsi sudah dilakukan tadi malam terhadap almarhum adik Randi dan kepada rekannya sedang dilakukan. Apakah meninggalnya akibat dugaan kena tembak atau penyebab meninggalnya bukan tembakan. Ini sedang kami rampungkan," kata Iqbal dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (27/9).
Iqbal mengaku, kepolisian sudah meminta agar autopsi dilakukan di tempat yang netral dan disaksikan semua pihak. Apabila hasil autopsi menyimpulkan ada kejanggalan akibat tembakan, lanjutnya, maka tim investigasi gabungan yang sudah dibentuk akan mencari pelakunya.
"Jadi harus netral dan seobjektif mungkin. Apabila pelakunya nanti terbukti secara scientific aparat, kita akan proses hukum, kita akan proses pidana sesuai mekanisme, kita akan tindak tegas," katanya.
"Tapi kita harus ke depankan azas praduga tak bersalah, kita tidak tahu apakah ada pihak ketika yang ingin menciptakan martir untuk memicu gelombang kerusuhan yang lebih besar," sambungnya.
Iqbal memastikan, tim investigasi gabungan akan bekerja dengan transparan untuk mengungkap sebab kematian dua mahasiswa Kendari tersebut
"Polri, pihak universitas, siapapun yang terkait akan gabung dalam tim investigasi tersebut untuk mengungkap apa penyebab meninggalnya dua adik mahasiswa ini dan akan kita buka setransparan mungkin," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga yang diwakili kakek korban Siman (72) menyatakan setuju dengan penggalian tersebut agar kasus ini menjadi terang benderang.
Baca SelengkapnyaKompolnas masih mempelajari lebih lanjut mengenai keputusan penghentian penyidikan di kasus kebakaran Gedung Cyber 1.
Baca Selengkapnya"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca SelengkapnyaSigit juga meminta Bareskrim Polri untuk melakukan supervisi.
Baca SelengkapnyaUli enggan membeberkan perkembangan penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Komnas HAM.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan penanganan kasus tewasnya siswa SMP bernama Afif Maulana di Kuranji, Padang
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaKompolnas mendesak kepolisian untuk membuktikan penyebab kematian siswa SMP Afif Maulana (13) yang ditemukan tewas di bawah jembatan di Padang.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek mengatakan menentang segala bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan kedokteran.
Baca SelengkapnyaPihak Universitas Diponegoro (Undip) mengaku terbuka dengan upaya investigasi dari semua pihak.
Baca Selengkapnya" Diproses pidana sekaligus etik," kata Komisioner Kompolnas (Kompolnas) Poengky Indarti.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca Selengkapnya