Polisi jelaskan ke keluarga, memar di jasad Ari diduga efek formalin
Merdeka.com - Pengusutan kasus tewasnya Ari Pratama (20), taruna Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar asal Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, masih terus berlanjut setelah Polres Maros, Sulsel menerima limpahan surat keberatan dari pihak keluarga korban melalui Polrestabes Makassar. Keluarga menilai kematian korban di kolam renang Tirta Yudha di dalam markas Brigade Infanteri (Brigif) Linud 3/TBS Kostrad Kariango tidak wajar.
Orang tua Ari Pratama, Gunawan tiba di Mapolres Maros untuk mencari tahu kelanjutan penanganan kasus ini, Selasa (24/1) sekira pukul 09.00 Wita. Setelah berkomunikasi dengan polisi, Gunawan didampingi dua kerabatnya berlanjut ke ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Maros, AKP Jufri Natsir mengatakan, pihaknya telah menjelaskan kepada orang tua korban mengenai penyelidikan awal yang telah dilakukan jajarannya usai menerima surat keberatan.
-
Kenapa keluarga Aldi meminta autopsi? Selanjutnya, keluarga korban meminta agar Aldi diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Jasad Aldi akhirnya tiba di Medan.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Kenapa keluarga AFK melapor ke polisi? 'Kami harap kasus ini diproses karena ada dugaan kelalaian oleh petugas sunat,' ungkap kuasa hukum keluarga korban Fitriyadi, Rabu (29/11).
-
Siapa yang melaporkan kematian Airul ke pihak keluarga? Akhirnya kita telepon, Pak minta jemput kami di Simpang Tower. Loh ada apa Pak? Kami mau silaturahmi mau datang ke rumah Airul yang saat ini kena musibah di pesantren meninggal kena sengatan listrik. Kita juga bilang agar hal itu jangan disampaikan ke pihak korban karena biar kami yang menyampaikan secara lisan ke pihak korban.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
Antara lain mendatangi TKP di kolam renang Tirta Yudha dan indekos korban di kompleks Griya Maros Indah. Pemeriksaan juga telah dilakukan terhadap sembilan taruna rekan korban Ari Pratama yang datang bersama ke kolam renang mengisi akhir pekannya memanfaatkan kesempatan berakhir pekan.
"Kita juga sudah jelaskan kronologis kejadian kepada Bapak Gunawan termasuk soal memar atau lebam di bagian perut korban, yang menjadi alasan bagi keluarga untuk meminta agar kasus kematian Ari Pratama harus diusut tuntas, karena dinilai ada yang tidak wajar. Kita jelaskan kalau awalnya memar itu tidak ada saat jenazah dikirim ke Trenggalek. Kemudian ditemukan ada memar, diduga karena pengaruh suntikan formalin yang merupakan persyaratan dalam penerbangan jika akan memberangkatkan jenazah," urai AKP Jufri Natsir.
Namun begitu, kata Jufri Natsir, orang tua korban tetap bersikukuh untuk memastikan penyebab kematian putranya secara medis melalui autopsi jenazah yang telah dimakamkan di Kabupaten Trenggalek. Olehnya yang bersangkutan diarahkan ke SPKT untuk membuat laporan polisi dan akan dilanjutkan dengan pengambilan keterangan untuk di-BAP.
"Kita arahkan untuk membuat laporan polisi (LP) ke SPKT dulu sebagai dasar nantinya kami melanjutkan penyelidikan," ujar Jufri Natsir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaPemuda berinisial MA diduga meninggal dunia tidak wajar akibat penganiayaan.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga meminta dorongan dari DPR RI agar dilakukan ekshumasi atau pembongkaran kubur.
Baca Selengkapnya3 Sampel jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak yang akan kita lanjutkan untuk pemeriksaan visum dan pemeriksaan diatom.
Baca Selengkapnyatim investigasi Kemenkes sudah memberikan datanya kepada penyidik kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaEkshumasi dilakukan sesuai dengan harapan dan permintaan dari keluarga Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaAR (38) ditemukan tewas mengambang siang tadi oleh dua saksi mata
Baca Selengkapnya