Polisi Jemput Bola, Vaksinasi Anak Berkebutuhan Khusus di Kabupaten Bogor
Merdeka.com - Polsek Gunungputri Resor Bogor menjemput bola untuk vaksinasi bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Minggu (10/10). Serbuan vaksinasi kali ini, menyasar anak-anak yang berada di Panti Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Rumah Azaki, Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Kapolsek Gunungputri, Kompol Andry Fran Ferdyawan menjelaskan, usulan vaksinasi bagi ABK ini datang dari Pemerintah Desa Gunungputri. Polsek Gunungputri langsung berkoordinasi dengan puskesmas kecamatan setempat untuk menggelar vaksinasi.
"Para ABK ini juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Memang perlu ada pendekatan khusus agar mereka bersedia divaksin. Ada yang sambil menonton film animasi, bahkan sambil makan krupuk baru mau divaksin," kata Andry.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
Meski begitu peserta vaksinasi tetap sesuai aturan batas minimum usia, yakni 12 tahun dengan pendampingan dari orang tua maupun pengasuh mereka di panti.
"Harapannya mereka memiliki kekebalan tubuh yang sama dengan anak-anak lain setelah divaksin. Sekaligus mempercepat capaian target vaksinasi di Kabupaten Bogor," katanya.
Salah satu orang tua peserta vaksinasi, Iswandi berharap tidak ada efek samping terhadap putranya pasca mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Mudah-mudah tidak ada efek lain. Kan anak-anak seperti ini tidak seperti anak lain gitu. Tapi setidaknya dia seperti anak lain yang sudah divaksin," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini 12 anak penghuni panti asuhan sedang menunggu hasil tes kesehatan dan konseling psikis.
Baca SelengkapnyaPasien dijadwalkan menjalani kontrol kembali di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada bulan depan.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA sudah melakukan koordinasi dan pemantauan penanganan peserta unjuk rasa berusia anak di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca Selengkapnya