Polisi jujur pepet mobil anak menteri arogan, tabrak trotoar
Merdeka.com - Anggara Putra Trisula alias APT (21) bikin ulah. Anak pensiunan brigadir jenderal polisi ini mengamuk dan menabrakkan mobil Honda Jazz L 177 AY yang dia kendarai ke arah puluhan siswa-siswi dan guru di halaman SMA Hang Tuah 2, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Penyebabnya karena APT tersinggung kata-kata satpam SMA Hang Tuah 2 yang melarangnya masuk membawa mobil.
Sejumlah siswa luka-luka akibat aksi koboi anak sang jenderal ini. Entah apa yang ada di pikiran APT. Ingin terlihat jagoan di depan sang pacar atau tak mau diatur karena punya bapak seorang jenderal polisi?
APT sudah diperiksa Senin (4/11). Anehnya dia tak langsung diperiksa setelah menabrak Kamis lalu (31/11). Dan hingga empat hari sejak kejadian itu, APT masih menghirup udara bebas. Hal ini mengundang pertanyaan.
-
Apa yang dialami anak-anak Aiptu FN? Kedua anak perempuan itu masih di bawah umur, yakni 16 tahun dan 13 tahun. Saat dikepung, keduanya berada di dalam mobil bersama ibu dan ayahnya.
-
Bagaimana reaksi netizen terhadap anak Angga Wijaya? Dalam waktu singkat, unggahan Angga Wijaya mendapat banyak komentar dari netizen yang memuji kecantikan baby Safiyya.
-
Siapa yang jadi contoh bagi anak sulung? Mereka sering merasa bertanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik bagi adik-adiknya dan dapat merasa frustrasi jika mereka atau orang lain tidak mencapai standar yang diharapkan.
-
Apa yang dilakukan orang tua murid ke anak Andika? Sang putra, mendapat makian dari salah satu orangtua siswa karena masalah sepele terkait mainan.
-
Siapa yang menjadi teladan utama bagi anak? Orangtua berperan sebagai teladan utama bagi anak-anak mereka. Dengan menunjukkan dan mencontohkan perilaku yang positif, seperti cara mengatasi stres atau menghadapi berbagai tantangan, mereka dapat membantu meningkatkan kecerdasan anak.
-
Kenapa anak Tukul Arwana jadi polisi? Keputusan Ega untuk menjadi seorang polisi adalah pemenuhan dari keinginan mendiang ibunya, Susiana, istri Tukul Arwana. Ega merasa bersyukur karena dapat mewujudkan harapan yang selalu didoakan oleh sang ibu.
Ada cerita menarik soal polisi jujur yang tegas menindak pelanggaran di jalan raya. Tak peduli dilakukan oleh anak menteri sekalipun.
Irjen Ursinus Medellu menjabat Direktur Lalu Lintas Markas Besar Angkatan Kepolisian tahun 1965-1972. Saat Jenderal Hoegeng menjabat Kapolri, Ursinus adalah komandan lalu lintasnya. Seperti Hoegeng, Ursinus juga antisuap dan tak pandang bulu menegakkan hukum.
Ceritanya periode 1960an, Ursinus mengendarai mobil jip dinasnya di kawasan Jl Thamrin. Dia melihat seorang anak muda yang mengendarai mobil sedan dengan ugal-ugalan. Disetop petugas, anak muda itu cuek saja.
Maka Ursinus tancap gas mengejar sedan itu. Diberinya isyarat supaya berhenti, tapi si anak muda malah menantang. Ursinus kemudian mengambil tindakan tegas. Dia memepet mobil sedan itu hingga menabrak trotoar dan berhenti.
"Si anak muda itu keluar, dia tantang papa saya. Katanya dia anak menteri. Papa saya bilang, nggak ada urusan. Sekarang kamu ikut ke kantor," kata Elias Christian Meddelu, putra sulung Ursinus menceritakan kisah itu saat menerima tim liputan merdeka.com di rumahnya di kawasan Otista, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Ursinus meneladani Hoegeng. Polisi jangan takut menegakkan hukum, siapa pun orangnya. Tugas utama polisi melindungi dan melayani rakyat. Bukan melindungi dan melayani anak pejabat.
Maka kalau paham tugasnya polisi tak menerima sogok. Ursinus menolak suap, walau hanya sebuah lemari dari pengusaha. Padahal tak ada lemari pakaian di rumahnya. Dia juga menolak upeti 1.000 liter minyak yang biasanya jadi jatah Kapolda Sumatera Utara. Bayangkan ada jenderal polisi yang kesulitan menguliahkan anaknya. Tapi itulah Ursinus Medellu.
Semoga polisi bisa meneladani Hoegeng dan Ursinus saat memeriksa kasus APT.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Marsda Purn Asep Adang Lapor Polisi Buntut Pelat Nomor Dicatut Sopir Fortuner Ugal-Ugalan
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menerima laporan yang dilayangkan Marsekal Muda Purn TNI Asep Adang Supriyadi soal plat dinasnya yang dicatut oleh pengemudi Fortuner arogan.
Baca SelengkapnyaAksi pelemparan ini mengagetkan pengguna jalan hingga viral di media sosial
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Identitas Sopir Fortuner Arogan Pakai Pelat TNI Palsu: Nama Abraham
Baca SelengkapnyaPihak TNI memastikan pria berbadan gempal itu bukanlah anggota TNI melainkan sipil.
Baca SelengkapnyaPelaku tidak berkutik ketika ditangkap di kediaman kakaknya daerah Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi langsung menjebloskan sopir fortuner ugal-ugalan ke penjara
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan sopir Fortuner arogan di Tol Jakarta-Cikampek sebagai tersangka pemalsuan pelat dinas TNI.
Baca SelengkapnyaMarkas Besar (Mabes) TNI menegaskan pengemudi Toyota Fortuner ugal-ugalan bukan adik seorang Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang pria pengemudi mobil Alphard mengancam warga dengan pisau.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan seorang pria yang juga ASN lingkup Pemprov Sulbar inisial HS di Jalan Musa Karim.
Baca SelengkapnyaPelaku yang sebelumnya gagah dan lantang mengaku adik jenderal TNI ketika bersenggolan dengan pengendara mobil di Tol Jakarta-Cikampek kini hanya tertunduk lesu
Baca Selengkapnya