Polisi: Kami akan buat terang kematian Mirna, dibunuh atau hal lain
Merdeka.com - Polisi terus mengusut kematian Wayan Mirna Salihin (27) yang meninggal usai minum kopi. Polisi sudah melakukan pra-rekonstruksi di Olivier Cafe, Mal Grand Indonesia, dan memeriksa sejumlah saksi termasuk dua rekan Mirna yang terakhir ada bersama korban.
"Ada zat korsif yang melukai lambung (Mirna). Sekarang problemnya adalah mati karena itu atau karena hal lain?" kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, Selasa (12/1).
Ditegaskannya, proses yang berjalan saat ini karena polisi melihat kematian Mirna tak wajar. Namun, apakah ketidakwajaran itu karena zat korsif atau kondisi yang tak resisten dengan kopi, masih diselidiki.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Apa yang terjadi pada rakyat Priangan karena kopi? Rakyat Priangan menderita & dipaksa menanam kopi oleh VOC dan para pembesar pribumi. Mereka dipaksa meninggalkan lahan pertanian mereka demi 'emas hitam'.
-
Kenapa wanita harus waspada minum kopi? Ketika membicarakan dampak konsumsi kopi, perhatian khusus harus diberikan pada wanita. Wanita disarankan untuk membatasi asupan kafein harian mereka karena beberapa alasan tertentu.
-
Kenapa minum kopi bisa turunkan risiko kematian? Penelitian di Universitas Soochow di Tiongkok mengatakan riset mereka yang pertama mengevaluasi bagaimana manfaat kopi bagi kesehatan dapat melawan peningkatan risiko kematian akibat duduk terlalu lama.
-
Bagaimana minum kopi mengurangi risiko kematian? Hasil riset ini tentu sangat mengejutkan apalagi berolahraga saja mungkin tidak sepenuhnya melindungi dampak buruk kesehatan jangka panjang akibat duduk dalam waktu lama.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
"Nah sekarang penyidikan lagi berjalan. Jadi ini program masalah kami adalah Mirna mati tak wajar. Kami menyelidiki apapun hasil nantinya, misal juga Mirna mati akibat gangguan kesehatan atau resisten peristiwa. Semua penyebab kematian itu sedang diselidiki kami bersama beberapa pihak lainnya," paparnya.
Sedangkan dugaan kelalaian pihak restoran, dipastikannya masih terus diselidiki. Yang jelas, katanya, bila ke depan ada tanda-tanda mengarah ke pidana maka akan ditetapkan tersangka.
"Nanti kita cari. Saya belum bisa sampaikan ke publik. Publik boleh beropini ini itu, tapi kami belum bisa menyampaikan apapun. Yang jelas sekarang ini kami membuat terang peristiwa pidananya, apakah Mirna meninggal misal dibunuh, mati karena sakit atau lain sebagainya," tuturnya.
"Intinya sampai saat ini ada 7 saksi yang sudah diperiksa, itu akan dicocokkan dengan timeline-nya seperti hubungan komunikasi ada jamnya, kedatangannya ada cctv, kemudian di kasir ada jamnya. Kita cocokan itu semua," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang diwakili kakek korban Siman (72) menyatakan setuju dengan penggalian tersebut agar kasus ini menjadi terang benderang.
Baca SelengkapnyaKompol M, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah
Baca SelengkapnyaFilm dokumenter tersebut dipastikan segera tayang pada September 2023.
Baca Selengkapnyatim investigasi Kemenkes sudah memberikan datanya kepada penyidik kepolisian.
Baca SelengkapnyaKekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua membunuh aktivis perempuan, Michelle Kurisi di Lanny Jaya pada 28 Agustus 2023 dikecam berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaSusno Duadji secara gamblang bicara dugaan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaUli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.
Baca SelengkapnyaFilm dokumenter yang berjudul 'Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso' kini menyita perhatian publik karena dianggap ada kejanggalan.
Baca Selengkapnya