Polisi Kantongi Identitas Sopir Angkot Aniaya Mantan Kapolsek Pancoran Mas Depok
Merdeka.com - Mantan Kapolsek Pancoran Mas Kompol Hamonangan Nadapdap menjadi korban pemukulan oleh sopir angkutan kota di Depok. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu dinihari sekitar pukul 01.00 WIB. Peristiwa terjadi di depan apartemen Taman Melati di Jalan Margonda, Pondok Cina Beji.
Sebelum dianiaya, antara korban dan pelaku terjadi selisih paham. Namun belum disampaikan detil persoalan yang memicu perselisihan. "Saat kejadian terjadi selisih paham antara kedua belah pihak di jalan dengan kendaraan masing-masing. Mereka menyelesaikan dengan sama-sama turun dari kendaraan," kata Kasubbag Humas Polresta Depok, AKP Firdaus, Senin (26/8).
Saat korban menanyakan pada pelaku, tiba-tiba korban disundul oleh kepala pelaku. Korban pun mengalami luka hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. "Kondisi korban masih luka. Luka di bagian kepala karena disundul oleh pelaku," ungkapnya.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
Korban saat itu hendak menuju tempat tugasnya di Polda Metro Jaya. Korban saat ini bertugas sebagai Kanit IV Kamneg Ditintelkam Polda Metro Jaya. Namun, di tengah jalan terjadilah selisih paham hingga akhirnya terjadi penganiayaan. "Pelaku saat ini sudah kami ketahui identitas. Dia adalah sopir angkot T19 jurusan Kp. Rambutan-Depok," paparnya.
Penyidik sudah mendatangi rumah pelaku namun tidak ada. Ditempat pelaku biasa nongkrong pun juga pelaku tidak ada. "Kami sedang fokus mencari pelaku. Identitas pelaku sudah ada. Enam saksi sudah diminta keterangan," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angkot 112 itu mulanya kejar-kejaran dengan angkot lain T19 jurusan Depok-Kampung Rambutan sejak dari ujung Jalan Margonda.
Baca SelengkapnyaTri mengaku warga berhasil menghentikan tindakan LK membacok korban hingga akhirnya meninggal.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaMiris Pengendara Motor Kecelakaan, Handphone dan Dompet Malah Dicuri Orang yang Bantu
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaAngkot menabrak pos polisi yang berada di sisi jalan sampai seorang penumpang di dalam terpental keluar.
Baca SelengkapnyaMobil milik korban dibawa kabur pelaku pembunuhan.
Baca Selengkapnya