Polisi kejar otak penyebar kunci jawaban UN di Demak
Merdeka.com - Seorang kepala sekolah di Kabupaten Demak diduga terlibat dalam peredaran kunci jawaban soal Ujian Nasional (UN) di wilayah Solo raya. Kesimpulan tersebut berdasarkan pengakuan beberapa tersangka yang telah tertangkap oleh Polres Karanganyar belakangan ini.
Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Agus Sulistianto menjelaskan, hingga kini pihaknya terus mengembangkan kasus peredaran kunci jawaban UN tingkat sekolah menengah atas dan sederajat. Bahkan timnya saat ini sudah berada di Demak untuk mengejar tersangka lainnya.
"Sebelumnya kita juga menangkap 3 tersangka di Boyolali. Yakni H yang juga seorang guru honorer di sekolah swasta Boyolali, MJ, PNS (pegawai negeri sipil) di Boyolali, dan S, mantan kepala sekolah di Boyolali. Berdasarkan pengakuan, mereka mendapatkan kunci soal dari seorang kepala sekolah di Demak," kata Agus kepada wartawan, Senin (28/4).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa saja yang mengajar di sekolah pencuri? Pengajar dari tempat ini yaitu anggota geng, dan pelaku kriminal yang pernah dihukum.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Menurut Agus, sindikat di Boyolali tersebut mendapatkan kunci jawaban dari Demak. Mereka menjual kunci jawaban kepada peserta ujian SMA di Boyolali, Karanganyar, Sragen, dan Solo.
"Mereka berhubungan dan mengirim kunci jawaban lewat email, termasuk kepada para pembeli. Namun ada juga yang dikirim dalam bentuk fisik," imbuhnya.
Agus dan jajarannya hingga saat ini sudah menangkap 9 tersangka. Selain ketiga tersangka di atas, 6 tersangka lain yang lebih dulu diamankan yakni YS (kepsek SMA swasta di Boyolali), MY (kepsek MA di Boyolali), DW (guru honorer SMA swasta di Boyolali), dan perantara MRP, GM, JS.
Kesembilan tersangka tersebut hanya dikenai wajib lapor setiap hari, karena ancaman hukumannya hanya 9 bulan. Mereka dijerat dengan Pasal 322 KUHP tentang pembocoran rahasia negara.
"Semua tersangka belum ada yang disangkakan menjadi otak kejahatan, semuanya hanya perantara. Kami menduga kepala sekolah di Demak sebagai aktor intelektual," pungkasnya. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah yang dilakukan yakni penanganan yang mengedepankan keadilan restoratif.
Baca SelengkapnyaPolres Demak masih melakukan proses pengejaran kepada pelaku.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaKedua guru itu diketahui menjadi pengedar narkotika jenis sabu yang ada di jaringan yang sama.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKejari Depok mencurigai ada dugaan tindak pidana korupsi dalam manipulasi persyaratan administratif.
Baca Selengkapnya13 Orang terlibat kasus katrol nilai itu hasil audit SMPN 19 dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbudristek Dikti.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Pegawai BUMN itu ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara.
Baca SelengkapnyaAliran dana diduga tertuju pada oknum guru di sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaGuru tersebut menjual sedikitnya 26 unit komputer dan beberapa barang elektronik lainnya milik sekolah
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca Selengkapnya