Polisi kembali periksa ibu bocah meninggal saat pembagian sembako di Monas
Merdeka.com - Kuasa Hukum Komariah, M. Fayyadd, ibu yang anaknya meninggal saat acara pembagian sembako di Monas, M Rizky, menyambangi Polda Metro Jaya untuk mengklarifikasi laporan dilimpahkan dari Bareskrim Polri. Laporan ini untuk mengusut kejadian meninggalnya sang buah hati.
"Undanganya hanya untuk klarifikasi saja mungkin ini saya perlihatkan undangnya. Ini terkait pelaporan kemarin di Bareskrim karena," kata Fayyadh di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/5).
Dia menambahkan, kasus ini akan di tangani unit satu Jatanras Polda Metro Jaya. Saat ini pun Fayyadh masih berada di Direktorat Kriminal Umum Polda untuk memberi keterangan.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Di mana mumi bocah disimpan? Menurut beberapa ilmuwan, sosok mayat mengedipkan mata ini disebabkan oleh kelembaban alamiah pada ruangan di mana mumi disimpan.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
"Disini juga sudah ada surat pelimpahan dari bareskrim jadi yang menangani adalah polda unit 1 jatanras," ucapnya.
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto memastikan pihaknya serius menangani kasus kematian dua bocah yang diduga akibat desak-desakan saat pembagian sembako di Monas,Jakarta Pusat, Sabtu 28 April lalu. Saat ini, polisi tengah menelusuri unsur pidana dalam peristiwa tersebut.
"Ada suatu peristiwa, ada meninggal orang, kita pasti cari tahu apakah ada peristiwa pidana atau tidak. Kita masih melaksanakan penyelidikan," katanya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Jumat (4/5).
Dia menampik tudingan yang menilai pihaknya tak merespon kasus sembako maut di Monas tersebut. Ari Dono menuturkan, tanpa adanya laporan keluarga korban pun polisi telah melakukan penyelidikan.
"Iya, ada suatu peristiwa yang menonjol, yang menarik, ada kerumunan orang saja yang patut diduga bisa menimbulkan suatu persoalan, polisi pasti hadir di situ. Otomatis," tegasnya.
Hanya saja, Ari Dono menambahkan, polisi yang turun ke lapangan tak selalu menggunakan seragam dinas. Sehingga kinerja polisi tidak diketahui masyarakat secara kasat mata. Begitu juga dalam melakukan penyelidikan.
"Kegiatan-kegiatan kepolisian itu kan tidak selamanya terbuka untuk mencari tahu suatu peristiwa itu," tutupnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaAutopsi jenazah dilakukan RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKepolisian mencecar 30 pertanyaan kepada ibunda pelaku. Salah satunya pertanyaan terkait waktu kejadian di mana MAS menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaTujuh saksi lainnya merupakan orang-orang yang berada di sekitar korban, mengingat korban berstatus anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaDelapan saksi sudah diperiksa terkait kasus pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya melakukan olah TKP ulang dan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mengungkap misteri kematian ibu dan anak yang membusuk itu.
Baca SelengkapnyaTim gabungan yang ikut dalam olah TKP ulang hari ini antara lain Ditreskrimum, Ditjatanras sebagai penyidiknya.
Baca SelengkapnyaMenteri Arifah meminta agar masyarakat makin peduli dengan kondisi anak-anak di sekitarnya. Jika kepedulian masyarakat terbentuk, anak-anak akan lebih terjaga.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan Apsifor, MAS perlu melakukan pemeriksaan kejiwaan lanjutan oleh dokter psikiatri.
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian ibu dan anak itu hingga kini masi misteri.
Baca Selengkapnya