Polisi Kembali Tangkap Perusuh Aksi 22 Mei, Total 101 Orang
Merdeka.com - Kepolisian menangkap dua orang lagi terkait kerusuhan 22 Mei di kawasan Petamburan, Jakarta Barat. Sebelumnya sudah ditangkap 99 orang diduga sebagai provokator kericuhan dini hari tadi sampai jelang subuh.
"Bertambah terus, sudah 101 (yang ditangkap)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (22/5).
Hingga kini, polisi terus mengumpulkan bukti-bukti untuk mencari tahu siapa otak di balik kerusuhan itu. Mereka yang sudah ditangkap sedang dilakukan pendalaman.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa saja yang terlibat dalam aksi damai? Aksi damai ini berfokus di depan gedung Dubes AS yang dihadiri oleh sejumlah tokoh pergerakan Islam lainnya seperti Persatuan Umat Islam, Al Irsyad, Ikadi, Hidayatullah dan sebagainya.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Apa yang terjadi di Pemberontakan 8888? Aksi protes ini diikuti oleh ribuan mahasiswa, biksu, dan warga sipil yang menuntut perubahan demokratis, namun ditanggapi dengan kekerasan oleh pihak militer.
Sebelumnya Menko Polhukam, Wiranto, menyikapi perkembangan pascakerusuhan 22 Mei dini hari di kawasan Tanah Abang dan Petamburan. Pelakunya berbeda dengan kelompok yang berunjuk rasa damai di Bawaslu.
Aksi anarki itu muncul setelah para pengunjuk rasa Bawaslu membubarkan diri dengan damai. Muncullah kelompok lain yang melakukan kekerasan.
"Aksi itu menyerang petugas asrama polisi yang di tinggali keluarga anggota Brimob, di dalam kantor polisi, bakar mobil, dan aksi brutal lainnya yang tujuannya menciptakan kekacauan dan jatuh korban," katanya di Gedung Kemenko Polhukam, Rabu (22/5).
Setelah itu, katanya, kemudian dimunculkan sebuah asumsi seolah petugas keamanan bertindak sewenang-wewenang sehingga ada korban di masyarakat.
"Saya katakan itu tidak benar. Jangan sampai diputarbalikkan," tegas dia.
Wiranto memastikan saat petugas mengamankan demo kemarin, tidak satupun petugas membawa senjata. Persenjataan dipastikan disimpan di gudang.
"Sebab saat demo, petugas diminta tidak bersenjata tidak menggunakan senjata api. senjata di gudang. Mereka hanya pakai perisai, pentungan, dan perlengkapan lain, bukan senjata api. Enggak mungkin petugas bunuh rakyat saat aksi demo," jelasnya.
Menurutnya, perusuh itu adalah preman dibayar yang sengaja ingin membuat kekacauan.
"Nanti Kapolri akan jelaskan, ada yang bertato. Siapa dia, pengakuannya gimana, akan dijelaskan. Jangan sampai dilemparkan ke masyarakat pemerintah sewenang-wenang diktator, aparat seenaknya lawan rakyat. Jangan terkecoh hasutan itu," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaMassa dari berbagai aliansi ini bersuara lantang menolak Pemilu curang.
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaAwalnya demo peringatan 1 Desember dilakukan mahasiswa Papua berjalan aman dan damai.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mencari aktor di balik aksi anarkis Senin (11/09) di depan kantor BP Batam.
Baca Selengkapnya