Polisi kembali tangkap terduga penyuplai logistik kelompok Santoso
Merdeka.com - Kepolisian Republik Indonesia kembali menangkap satu orang terduga teroris berinisial R di Bekasi pada Jumat (22/1). Dia ditangkap karena diduga memberi dukungan logistik kepada kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang diketuai oleh Santoso.
"Perkembangan penanganan kasus Thamrin ditangkap saudara R. Keterlibatan pendukung logistik kelompok Santoso," kata Kabagpenum, Kombes Pol Suharsono di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/1).
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap R. Bahkan ditegaskan Suharsono, jika polisi akan terus melakukan pengembangan untuk menangkap pihak-pihak lain yang diduga ikut terlibat dalam kasus tersebut.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
"Sekarang masih terus dilakukan pengembangan," tegasnya.
Sebelumnya, kepolisian menetapkan 12 orang sebagai tersangka tindak pidana terorisme. Mereka ditetapkan sebagai tersangka atas kepemilikan senjata dan perencanaan melakukan aksi teror serta mendukung gerakan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang diketuai oleh Santoso.
Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka antara lain, AF alias H alias AJ alias JT alias M, kemudian yang kedua, SF alias C alias MM alias DA. Ketiga, S alias STM alias GD alias I alias P alias SB. Keempat, B alias AM alias BB. Kelima WFB alias U alias AU alias AA. Sedangkan yang ke enam MFS alias F.
Sementara enam tersangka lainnya adalah narapidana yang dipinjam dari Lapas Nusakambangan dan Lapas Kelas I A Tangerang sebagai tersangka yakni, AP alias A. Ke dua EB, ke tiga Z alias ZN, ke empat W alias HM, ke lima QM serta ke enam SA alias B.
"Kelompok berikutnya dari hasil pengembangan terhadap pelaku-pelaku yang kita tangkap terkait kepemilikan senpi dan rencana melakukan amaliyah (aksi teror), serta dukungan terhadap MIT pimpinan Santoso," kata Kapolri Jenderal Pol Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/1) lalu. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih mendalami jaringan narkoba tersangka R dan A ini.
Baca SelengkapnyaKasus Dito bermula saat KPK melakukan penggeledahan rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaSindikat penggelapan kendaraan menyewa gudang TNI di Sidoarjo
Baca SelengkapnyaPolisi turut menyita 10,2 ton narkoba senilai mencapai Rp10,46 triliun dan aset TPPU Rp273,45 miliar dari penangkapan puluhan tersangka tersebut.
Baca SelengkapnyaDia ditangkap tim dari Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (26/4) malam, setelah ketahuan mengonsumsi narkoba jenis sabu, ekstasi dan alprazolam.
Baca SelengkapnyaPolda Lampung menciduk jaringan gembong narkoba Fredy Pratama berinisial MBS (25).
Baca SelengkapnyaR (22), ibu pelaku tindak pidana asusila terhadap anak balitanya masih terus menjalani pemeriksaan psikologis.
Baca SelengkapnyaModus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Baca Selengkapnya